Antisipasi Virus Corona di Depok
Poliklinik RSUD Depok Ditutup Buntut Perawat Positif Corona, Dugaan Direktur: Sekarang Banyak OTG
Poliklinik bagi pasien non Covid-19 di RSUD Kota Depok ditutup gara-gara perawat terkena Covid-19. Ini dugaan Direktur RSUD Depok.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
"Kami lakukan tambahan swab ke mereka yang berkontak dengan yang positif, akhirnya dapatlah yang 15 ini," lanjut dia.
Dugaan Penularan
Lantas, dari mana 9 perawat pertama tertular Covid-19?
"Tidak jelas. Perawat di sini sudah melakukan pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan, sesuai zonasi. Akan tetapi, diduga bisa saja ada pasien-pasien yang OTG (orang tanpa gejala), yang tidak jujur kepada perawat," tutur Devi.
"Kita kan enggak tahu. Sekarang banyaknya kan OTG. Pasien itu sepertinya sehat, tapi ternyata dia menularkan. Itu baru dugaan," tambah dia.
Devi mengemukakan alasan di balik dugaan itu.
Ia berujar, total 24 perawat di RSUD Kota Depok yang positif Covid-19 tidak ada yang melayani pasien positif di zona Covid-19.
Mereka bertugas di poliklinik yang buka 3 kali sepekan dan menerima pasien non-Covid-19.
Sesuai protokol layanan di poliklinik, kata Devi, para perawat hanya diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.
Sebagai perbandingan, para perawat pasien positif Covid-19 harus menggunakan APD level 3 dengan tabir wajah (faceshield), masker N95, dan baju hazmat coverall.
"Kami minta pasien-pasien secara jujur mengatakan bahwa dia ada gejala atau dicurigai (punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19)," ungkap Devi.
Evaluasi Pengawasan Pasien
Oleh sebab itu, ia mengklaim akan segera mengevaluasi sistem penapisan pasien.
Pertama, memperketat anamnesa (pertanyaan soal riwayat pasien). "Kami minta pasien-pasien secara jujur mengatakan bahwa dia ada gejala atau dicurigai PDP (pasien dalam pengawasan)," tutur Devi ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (22/5/2020).
"Kemudian, di awal screening, lebih menganamnesa untuk bertanya soal kontak mereka, bagaimana aktivitasnya, kerjanya, dan keluarganya, screening lebih ketat," lanjut dia.