Lebaran 2020

Rayakan Lebaran Ala Perawat RSPI: Tak Ketinggalan Menu Wajib Opor Ayam dan Ketupat 

Perawat Ruang ICU RSPI Sulianti Saroso, Anitha Supriono (40), barus merayakan lebaran dengan tetap melayani pasien Covid-19.

Dok Pribadi
Anitha Supriono (kiri), perawat yang 10 tahun terakhir telah bekerja di Ruang ICU RSPI Sulianti Saroso. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Perawat Ruang ICU RSPI Sulianti Saroso, Anitha Supriono (40), merayakan lebaran dengan tetap bekerja melayani pasien Covid-19.

Ia menceritakan suka dukanya merayakan Idulfitri di tengah pandemi Covid-19, salah satunya tetap menikmati menu wajib lebaran seperti ketupat dan opor ayam.

Diakuinya, Anitha merasa cukup sedih lantaran di Lebaran tahun ini dirinya tidak bisa bertemu dengan keluarganya di kampung halaman.

Jadwal dinas yang ketat dan protokol bagi perawat untuk tidak bertemu keluarga usai merawat pasien Covid-19 menjadi duka tersendiri baginya.

Di balik hal-hal tersebut, Anitha selalu mencoba mencari sukacita dalam setiap hal yang ia kerjakan.

Didatangi Pria Berkostum Ojol & Minta Barang Ini Dibayar Rp 15 Juta, Baim Wong Ngakak Tahu Faktanya

Terutama di momen Hari Raya Lebaran 2020.

"Ya dibawa santai aja sih," ucap Anitha lewat sambungan telepon dengan TribunJakarta.com, Minggu (24/5/2020).

"Kalau umpamanya kita flashback lagi kan sedih ya. Apalagi kan ini momen Idulfitri gitu ya," imbuh dia.

Anitha mencoba menerima situasi ini dengan sukacita ketika ada hal-hal baik yang terus mendatanginya di situasi sulit seperti sekarang ini.

Misalnya, salah satu hal yang selalu Anitha syukuri adalah masakan khas Lebaran yang masih bisa ia santap di sela-sela pekerjaannya merawat pasien Covid-19.

"Sukanya itu kalau udah di hari seperti ini kan ada beberapa teman yang masih pulang ke rumahnya itu bisa masak. Mereka bawa makanannya ke rumah sakit," kata Anitha.

Beberapa rekan Anitha sesama perawat biasanya rutin membawa makanan seperti opor ayam, rendang, dan ketupat sayur, saat masuk dinas di hari Lebaran.

Cara Video Call Group 8 Orang via WhatsApp di Ponsel Untuk Silaturahmi saat Momen Idulfitri

Makanan-makanan itu biasanya akan dibagikan ke perawat lainnya yang kedapatan jadwal masuk, tak terkecuali Anitha.

Opor ayam, rendang, dan ketupat sayur itulah yang dianggap Anitha sebagai salah satu sarana merasakan momen Lebaran.

"Itu yang bikin kita seneng. Alhamdulillah masih bisa merasakan opor ayam, rendang, makan ketupat gitu."

"Setidaknya kita bisa mencicipi lah suasana Lebaran seperti itu di rumah sakit," kata dia.

Baju Lebarannya Pakai Hazmat

Kesibukannya merawat pasien di tengah pandemi Covid-19 membuat Anitha tak sempat memikirkan untuk berbelanja jelang Lebaran.

Alhasil, alat pelindung diri (APD) atau pakaian hazardous material (hazmat) dianggapnya sebagai sebuah "baju baru" untuk merayakan Lebaran tahun ini.

"Boro-boro beli baju lebaran. Kita mah APD aja, kita pakai hazmat aja baju lebarannya," kelakar Anitha.

Anitha mengaku pekerjaan ekstra menangani pasien Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso membuatnya sangat kelelahan ketika sampai di rumah.

Beda Cara Menhan & Kapolda Jatim Tegur Peserta Rapat yang Tertidur, Pak Prabowo Pilih Nge-Prank

Akhirnya, sesampainya di rumah, Anitha hanya bisa beristirahat untuk mempersiapkan diri di hari-hari berikutnya.

"Mau belanja keluar aja nggak kepikiran, kan habis dinas sampai rumah langsung tidur," katanya.

Lupakan Cuti Demi Pasien

Merebaknya virus corona di Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu memunculkan kondisi yang berbeda bagi Anitha.

Utamanya ketika menjalani bulan Ramadan sampai Idulfitri dalam zona merah Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso.

Perbedaan signifikan lainnya yang ia rasakan ialah soal pemberian cuti Idulfitri dari rumah sakit tempatnya bekerja.

Jika di tahun-tahun sebelumnya Anitha dan rekan-rekannya sesama perawat bisa mengajukan cuti Lebaran, di tahun ini hal tersebut mustahil adanya.

Perawat, di tengah situasi pandemi ini, tidak bisa cuti. Mereka masih harus berjuang melawan pandemi.

"Kalo kita cuti siapa yang mau merawat? Apalagi kan sekarang pasien semakin banyak," ucap Anitha.

Anitha sendiri akan menjalani jadwal dinas pada sore hari nanti.

Sebelum berdinas, ia sudah menyempatkan diri menunaikan salat Idulfitri serta bersilaturahmi dengan keluarganya di Sulawesi Selatan via sambungan telepon.

Rayakan Idulfitri Pertama Tanpa Ashraf, BCL Berpose Bersama Noah Sinclair di Depan Foto Almarhum

Di sisi lain, rekan-rekan Anitha juga hanya bisa merayakan Idulfitri di penginapan yang telah disediakan bagi para perawat, misalnya di hotel Ibis Style Sunter.

"Kan kita memang dibagi ya jadwal dinas. Ada yang dinas pagi, ada yang dinas sore, ada yang dinas malam."

"Tetap mengikuti jadwal yang sudah dibuat gitu," ucapnya.

Anitha pun masih mensyukuri apa yang ia lakukan di situasi sekarang ini. Kehilangan cuti Lebaran sudah tak lagi jadi masalah berarti.

Kesembuhan pasien tetaplah yang paling dini.

Keluarga Dilarang Jenguk, Rumah Sakit Sepi

Pada momen Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, suasana RSPI Sulianti Saroso cenderung ramai oleh keluarga pasien yang datang menjenguk.

Para keluarga pasien ini biasanya akan membawa kudapan khas Lebaran untuk diberikan kepada mereka yang masih dirawat.

Suasana seperti itu tak terjadi pada momen Lebaran tahun ini.

RSPI Sulianti Saroso yang disebut Anitha sebagai salah satu zona merah Covid-19 kini terlihat sepi.

Fakta-fakta Ibu & Anak Sewa Ambulans demi Mudik dari Bali, Sempat Mengaku Sakit Tifus

Kebijakan yang melarang adanya jam besuk pasien Covid-19 secara langsung membuat keluarga pasien tak ada yang berdatangan.

"Kan rumah sakit kita termasuk zona merah ya. Jadi ya gitulah," ucap Anitha yang sudah 10 tahun bekerja di RSPI Sulianti Saroso.

"Rumah sakitnya dari luar itu terlihat sepi sekali, karena memang orang nggak boleh masuk." 

"Kalo tahun-tahun kemarin sih enggak seperti ini. Karena (tahun-tahun sebelumnya) tuh di rumah sakit pasiennya ada."

"Keluarga pasien juga banyak yang ngunjungin karena di suasana Lebaran seperti itu kan. Jadi rame gitu," imbuh dia.

Para pasien yang hendak berlebaran bersama keluarga lantas hanya bisa bersilaturahmi lewat sambungan telepon.

Suasana rumah sakit yang sepi di momen Lebaran kali ini pun memunculkan kesedihan sendiri bagi Anitha.

"Jadi sedih ya, ini rumah sakit kok sepi sekali. Yang ada cuma kita tenaga medis, non-medis, sama pasien aja," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved