Persiapan New Normal di Jabodetabek
Taman Impian Jaya Ancol Masih Bahas Secara Internal Persiapan Penerapan New Normal
Department Head of Corporate Communication Ancol Rika Lestari mengatakan, langkah-langkah tersebut tengah dibahas di pihak internal manajemen
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Pihak Taman Impian Jaya Ancol tengah mempersiapkan langkah-langkah memasuki tahapan new normal atau tatanan kehidupan baru di masa pandemi Covid-19.
Department Head of Corporate Communication Ancol Rika Lestari mengatakan, langkah-langkah tersebut tengah dibahas di pihak internal manajemen tempat wisata itu.
"Secara internal sedang dilakukan pembahasan persiapan itu," kata Rika saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (27/5/2020).
Pembahasan juga berfokus kepada persiapan jelang pembukaan secara bertahap tempat wisata di DKI Jakarta yang rencananya akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Rika memastikan bahwa Taman Impian Jaya Ancol akan mengeluarkan keterangan pers resmi apabila pembahasan internal sudah rampung.
"Nanti akan diinfokan dalam press release resmi," katanya.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan panduan bagi dunia usaha untuk memasuki new normal setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) nantinya.
Seperti di Jabodetabek, hanya perusahaan di 11 sektor usaha yang boleh beroperasi selama masa PSBB.
Kendati demikian, pemerintah menilai, dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan.
"Untuk itu pascapemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal," ujar Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto seperti dikutip situs Kemenkes.
• KAI Tolak Para Penumpang Kereta Api Jurusan Jakarta yang Tak Punya SIKM: Kalau ke Surabaya Boleh
• Pengunjung Wisata Pantai di Tangerang Tetap Membeludak saat Penerapan PSBB
• Lucinta Luna Tak Didampingi Kuasa Hukum saat Jalani Sidang Perdana
Menkes menyatakan, dunia usaha memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan karena besarnya jumlah populasi pekerja dan mobilitas, serta interaksi.
Untuk itu, perlu ada upaya pencegahan penularan Covid-19 di dunia usaha.
Lebih lanjut, Menkes menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Belakangan, Pemprov DKI Jakarta berencana membuka kembali sejumlah obyek wisata dan tempat hiburan malam usai masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada 4 Juni 2020 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, nantinya pembukaan tempat hiburan itu bakal dilakukan secara bertahap.
"Nanti bukanya itu dipilih dulu bertahap, dicari yang risiko penularan paling sedikit dulu. Enggak sekaligus barengan," ucapnya, Senin (27/5/2020).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, kini pihaknya tengah menggodok regulasi terkait protokol pencegahan Covid-19 di tempat hiburan tersebut.
Hal ini dilalukan guna menyambut datangnya era normal baru atau new normal yang bakal diterapkan usai PSBB berakhir.
"Mereka harus punya protokol Covid buat masing-masing tempat wisata. Itu yang lagi dibahas," ujarnya.
Meski demikian, Cucu tak menjelaskan secara rinci, kapan obyek wisata dan tempat hiburan malam di Jakarta bakal kembali dibuka.
Sebab, sampai saat ini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta yang berhak menentukan apakah PSBB kembali diperpanjang atau tidak.
"Wewenang untuk pelonggaran PSBB itu adanya di tim gugus covid. Dia yang menetapkan itu, karena mereka punya acuan kapan boleh dibuka atau tidaknya," kata Cucu.
Menurutnya, PSBB bisa saja dilonggarkan dengan catatan perkembangan kasus Covid-19 sudah bisa ditekan dan masyarakat bisa mematuhi aturan yang diterapkan.
"Kalau perkembangnya positif tentunya akan dibuka secara bertahap, baik itu tempat wisata ataupun tempat lain terkait pariwisata, seperti tempat hiburan malam," tuturnya.
"Jadi jelas banget mempertimbangkan kasusnya seperti apa, membaik atau tidak. Itu jadi kunci utama," sambungnya.