Antisipasi Virus Corona di DKI

Sempat Terkendala Data Penerima, Warga Balekambang Terima 324 Paket Bansos Susulan

Lurah Balekambang Mintarsih mengatakan bansos tersebut terlambat diberikan karena sebelumnya ada masalah dalam pendataan penerima.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Kelurahan Balekambang
PPSU Kelurahan Balekambang saat mendistribusikan paket bansos susulan tahap II dari Pemprov DKI Jakarta, Rabu (27/5/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Warga Kelurahan Balekambang, Kramat Jati menerima 324 paket bantuan sosial (bansos) tahap dua dari Pemprov DKI pada Rabu (27/5/2020).

Lurah Balekambang Mintarsih mengatakan bansos tersebut terlambat diberikan karena sebelumnya ada masalah dalam pendataan penerima.

Saat distribusi awal pada Selasa (19/5/2020) bansos tak bisa diserahkan karena alamat penerima tidak terdata di RT dan RW manapun.

PPSU Kelurahan Balekambang saat mendistribusikan paket bansos susulan tahap II dari Pemprov DKI Jakarta, Rabu (27/5/2020)
PPSU Kelurahan Balekambang saat mendistribusikan paket bansos susulan tahap II dari Pemprov DKI Jakarta, Rabu (27/5/2020) (ISTIMEWA/Dokumentasi Kelurahan Balekambang)

"Setelah diklarifikasi RT dan RW-nya baru jelas alamatnya. Jadi ini distribusi susulan, total penerima bansos tahap dua di Balekambang 7.787," kata Mintarsih di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/5/2020).

Total 324 paket itu diperuntukkan bagi warga 58 kepala keluarga (KK) warga RW 01, 49 warga RW 02, 72 warga RW 03, 62 warga RW 04.

83 KK warga RW 05 yang pemasukannya terdampak pandemi Covid-19 sehingga berhak jadi penerima bansos dari Pemprov DKI Jakarta.

“Alhamdulillah bantuan susulan ini sudah datang, dan semua warga terpenuhi mendapatkan paket sembako dengan merata,” ujarnya.

Mintarsih menuturkan jumlah warganya yang jadi penerima bansos Pemprov DKI tahap dua melonjak dari tahap pertama yakni pengecekan 3.670 KK.

Penambahan penerima karena banyaknya pendatang berdomisili di Balekambang dan warga KTP DKI yang belum tercatat jadi penerima.

"Pokoknya kalau yang punya mobil, motor lebih dari satu enggak dikasih. Kalau pendatang di Balekambang umumnya pekerja sektor informal, buruh lepas," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved