TPA Cipeucang Longsor
Temui Wali Kota Airin dan Tinjau Longsor Sampah Cipeucang, Ini Usulan Kepala BBWSCC
Kepala BBWSCC Bambang Hidayah menemui Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany dan meninjau longsoran sampah TPA Cipeucang, Serpong, Jumat (29/5/2020).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Anggota DPRD Tangsel asal daerah pemilihan (dapil) Serpong-Setu, Zulfa Sungki Setiawati, mengatakan, permasalahan Cipeucang adalah cerita lama.
Ditambah situasi pandemi Covid-19, penderitaan warga sekitar Cipeucang jadi bertambah dua kali lipat.
"Saat pandemi Covid19 ini fokus kita adalah masalah kesehatan masyarakat, jangan tambah lagi beban kesehatan masyarakat Serpong dan Setu dengan polusi udara dari TPA Cipeucang. Polisi Udara yang mereka dapat bukan hanya ketika dinding penahan sampah itu longsor tapi sudah tahunan sejak TPA Cipeucang di operasikan," ujar Zulfa dalam keterangan resminya, Jumat (29/5/2020).
Baginya, cemaran sampah Cipeucang di Sungai Cisadane sangat mengancam kesehatan.
Pasalnya aliran sungai yang hulunya berada di Bogor, Jawa Barat itu, merupakan sumber air bersih bagi warga Tangerang Raya.
"Sungai Cisadane sebagai sumber air bagi masyatakat di wilayah Tangerang Raya mutlak harus bebas dari limbah baik dari sampah maupun limbah industri demi menjamin tersedianya air bersih," ujar Politikus Gerindra itu.
Solusi bagi TPA Cipeucang adalah penutupan, karena dampak polusi udara ataupun pencemaran air yang dirasakan.
"Solusi untuk Cipeucang adalah tutup bukan perluasan lahan," jelasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dilema. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Yepi Suherman, mengungkapkan, dalam sehari, sampah yang dihasilkan warga Tangsel mencapai 900 ton per hari.
Di sisi lain, dirinya menyadari TPA Cipeucang sudah melebihi kapasitas.
Yepi menjelaskan, dari 900 ton itu, sebagian di antaranya sudah dikelola swasta ataupun dibuang ke TPA lain, yang masuk ke Cipeucang sebesar 300 ton per hari.
Pemkot Tangsel sudah melobi Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar bisa membuang samapah ke TPA Nambo di Bogor.
Namun kendala menerjang tatkala pandemi virus corona atau Covid-19.
Seharusnya 2020 ini, 300 ton sampah yang dibuang ke Cipeucang sudah bisa dialihkan ke Nambo.
"Saat 2018 Ibu Wali sudah nego dengan Gubernur Jabar buat membuang sampah ke Bogor, Nambo. MoU sudah dengan Jawa Barat, minimal 300 ton maksimal 500 ton per hari dengan tipping fee tertentu," papar Yepi di kantornya, Setu.