Viral di Medsos

Kisah Dibalik Viral Gadis di Serpong Jual Bansos Via Medsos: Putus Sekolah, Ibu Sakit dan Ayah Pergi

Nama Novi Rahmadani (16) menjadi perhatian warganet semenjak dirinya menjual bantuan sosial (bansos) secara online. Ada kisah haru dibalik viral itu.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Suharno
ISTIMEWA/Facebook Novi Rahmadani
Foto Novi Rahmadani diunduh pada Jumat (29/5/2020). 

"Kalau makan sih kadang dikasih sama bos, kadang beli sendiri kadang masak sendiri," ujarnya.

Reaksi Warganet

Ilustrasi media sosial email facebook twitter medsos
Ilustrasi media sosial email facebook twitter medsos (Net)

Novi Rahmadani (16), seorang remaja asal Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) viral di media sosial lantaran menjual bantuan sosial (bansos) berupa sembako secara online melalui akun Facebooknya.

Foto tangkapan gambar akun Facebook Novi yang bergambar paket sembako diposting ulang akun Instagram @lambe_turah dan dikomentari 3.000 lebih netizen dalam waktu kurang dari lima jam pada Jumat (29/5/2020).

Tidak sedikit netizen yang merundung Novi lewat komentarnya.

"Ga dikasih minta, dikasih malah dijual," tulis netizen.

Asal Bansos

TribunJakarta.com pun menghubungi Novi untuk meminta keterangan terkait penjualan bansos yang ramai mendapat tanggapan itu.

Novi mengatakan, bansos yang diterimanya bukan dari pemerintah, melainkan warga kompleks sekitar rumahnya.

Ia mendapat dua paket sembako dan merasa terlalu banyak, karena hanya tinggal seorang diri.

Ibunya tinggal di kampung sejak setahun lalu, sedangkan ayahnya pergi meninggalkannya entah kemana.

Novi pun akhirnya memilih menjual bansos yang didapat agar uangnya bisa dikirimkan ke sang ibu di kampung yang sudah sakit-sakitan.

"Jadi karena saya sendirian saya butuh uang buat transfer ibu saya yasudah saya jual. Karena memang enggak habis juga saya makan sendiri. Dari pada mubadzir dan saya butuh uang buat ibu saya," ujar Novi melalui sambungan telepon.

Dua bansos yang dipecahnya menjadi tiga paket sembako itupun laku terjual seharga Rp 130 ribu.

Novi sudah tidak ingat siapa pembelinya, namun ia bersyukur karena masih bisa mengirim uang ke ibunya di saat sulit pandemi Covid-19 ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved