Antisipasi Virus Corona di DKI

Cerita Opang PGC, Dapat Pekerjaan Sampingan Tawarkan Jasa Servis HP Selama PSBB

Di tepi jalan raya depan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Cililitan, Jakarta Timur, Andi (43) berdiri seraya mengangkat kertas yang sudah dilaminating.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Pengusaha ponsel di PGC, Furqon terpaksa menjual jasa servis ponsel di depan PGC, Cililitan, Jakarta Timur pada Selasa (2/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, CILILITAN - Di tepi jalan raya depan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Cililitan, Jakarta Timur, Andi (43) berdiri seraya mengangkat kertas yang sudah dilaminating.

Di kertas itu bertuliskan jasa servis ponsel bergaransi yang bisa ditunggu.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai ojek pangkalan itu belakangan mendapatkan pekerjaan sampingan baru.

Yang berarti, bisa meringankan kebutuhan hidupnya lantaran selama pandemi, ia kehilangan banyak langganan.

Ia ditawarkan oleh Furqon, pengusaha jasa servis ponsel di dalam PGC, untuk membantunya mencari pelanggan.

2746 Jemaah Calon Haji Asal Kota Bekasi Batal Berangkat Tahun Ini, Munculkan Tanggapan Beragam

Furqon juga sedang kesulitan mendapatkan penghasilan karena masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di Ibu Kota. Ia harus jemput bola turun ke jalan untuk menggaet pengendara.

Pekerjaan yang baru pertama kali dilakukannya.

Siang itu, Andi bersama Furqon, sudah berdiri mencari pelanggan. Setiap pengendara melintas, mereka menggerak-gerakkan kertas yang dipegangnya.

Andi mengaku mendapatkan penghasilan tambahan dari menawarkan jasa servis ponsel di jalan itu meski tak menentu.

Pengusaha ponsel di PGC, Furqon terpaksa menjual jasa servis ponsel di depan PGC, Cililitan, Jakarta Timur pada Selasa (2/6/2020).
Pengusaha ponsel di PGC, Furqon terpaksa menjual jasa servis ponsel di depan PGC, Cililitan, Jakarta Timur pada Selasa (2/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Enggak tentu, tergantung banyak pelanggan yang servis ke bos (Furqon). Tergantung berat ringan servisnya juga," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (2/6/2020).

Jelang New Normal, Tiga Pilar Jakarta Barat Kumpulkan Pengelola Pusat Keramaian Hingga Tokoh Agama

Namun, rata-rata dalam sehari ia mendapatkan Rp 100 ribu.

Biasanya, pengendara yang datang untuk membetulkan ponsel karena kerusakan software atau layar.

Dalam sehari, pasti ada saja pengendara yang menepi. Ia belum pernah merasakan sepinya mendapatkan pelanggan.

Kisah Furqon, Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved