Pedagang Pasar Ciracas Rapid Test
Dari 300, Baru 117 Pedagang Pasar Ciracas yang Mau Ikut Rapid Test
Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan rapid test terpaksa sementara ditunda.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Rapid test Covid-19 yang digelar Puskesmas Kecamatan Ciracas untuk 300 pedagang Pasar Ciracas, Jakarta Timur tak berjalan mulus.
Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan rapid test terpaksa sementara ditunda.
"Baru 117 pedagang yang sudah, Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Ini hasil rapid test sampai pukul 12.30 WIB tadi," kata Yuni di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020).
Rapid test belum menjaring 300 pedagang karena banyak pedagang ogah ikut mengikuti pemeriksaan meski sudah dibujuk.

Alih-alih menghargai petugas medis, para pedagang justru menolak ikut rapid test dengan alasan sibuk melayani pembeli.
Saat didatangi petugas medis mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap, sejumlah pedagang justru kabur dan sempat menolak.
"Untuk rapid test selanjutnya belum tahu kapan. Kita masih koordinasi dengan pengelola pasar biar enggak kejadian seperti hari ini," ujarnya.
Kepala Pasar Ciracas Alvi Rahim mengakui banyak pedagang yang kurang koperatif sehingga pemeriksaan tak berjalan mulus.
Padahal dia sudah mengingatkan bahwa bila pedagang mengikuti rapid test mandiri di RS mereka harus membayar sekitar Rp 500 ribu.
"Tapi saat rapid test selanjutnya nanti pedagang yang hari ini kabur jadi sasaran. Jadi mereka tetap harus ikut, sudah kita data yang belum rapid test," tutur Alvi.