Pedagang Pasar Ciracas Rapid TestI

Enggan Ikut Rapid Test, Pedagang Pasar Ciracas Kabur Hingga Tutup Lapak

Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan sejumlah pedagang justru kabur saat didatangi

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Petugas Puskesmas Kecamatan Ciracas saat mencari pedagang pasar yang kabur di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020). 

Niat Puskesmas Kecamatan Ciracas menggelar rapid test deteksi Covid-19 di Pasar Ciracas tak sepenuhnya disambut baik pedagang.

Petugas Puskesmas yang awalnya menanti di lantai tiga pasar sejak pukul 09.00 WIB terpaksa menyambangi langsung lapak pedagang.

Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan tindakan itu diambil karena banyak pedagang ogah ikut rapid test.

"Kita tunggu di atas (lantai tiga) enggak datang-datang, hanya sedikit. Akhirnya kita turun langsung, rapid lansung di lapak pedagang," kata Yuni di Pasar Ciracas, Rabu (3/6/2020).

Petugas Puskesmas Ciracas sempat menanti satu jam lebih di lantai tiga pasar, tapi hanya segelintir pedagang yang hadir.

Sekira pukul 10.10 WIB karena tak ada perkembangan jumlah pedagang yang ikut rapid test, petugas akhirnya turun langsung ke lapak.

"Rapid test dilakukan di lapak pedagang. Di lantai tiga hanya untuk pemeriksaan gula dan tensi. Mungkin karena pedagang sibuk jadi enggak mau naik," ujarnya.

Begini Kondisi Pelayanan di Samsat Cinere saat PSBB

Mudik ke Italia, Marco Motta Tetap Jalankan Program Latihan Hingga Ungkap Kondisi Keluarga

Jika PSBB Jakarta Tidak Diperpanjang, Masjid Agung Al-Azhar Akan Kembali Gelar Salat Jumat

Petugas medis yang awalnya tidak mengenakan coverall saat melakukan rapid test di lantai tiga beralih menggunakan.

Mengenakan alat perlindungan diri lengkap (APD), tiga petugas melakukan rapid test langsung di lapak pedagang Pasar Ciracas.

"Target kita hari ini rapid test 300 pedagang. Untuk sekarang khusus pedagang dulu, pegawai pasar nanti. Kita mulai dari lantai satu, penjual bahan pokok," tuturnya.

Hingga pukul 11.00 WIB, Yuni menuturkan jumlah pedagang yang mengikuti rapid test belum mencapai 100 orang.

Pihaknya terkendala sempitnya lorong pasar dan sejumlah pedagang yang masih ngeyel ikut rapid test meski sudah didatangi.

"Ayo, di sini ada kepala pasar dan bapak-bapak Satpol PP, TNI-Polri, jadi ibu dan bapak pedagang harus mau ikut rapid test, ini untuk deteksi awal Covid-19," imbau Yuni ke pedagang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved