Pedagang Pasar Ciracas Rapid Test

Pedagang Pasar Ciracas Kabur dan Rela Tutup Lapak Hindari Rapid Test, Ngaku Takut Ketahuan Sakitnya

Meski sudah disambangi petugas medis langsung ke lapak karena banyak pedagang ogah ikut rapid test yang digelar di lantai tiga pasar

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Bima Putra
Petugas Puskesmas Kecamatan Ciracas saat mencari pedagang pasar yang kabur di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020). 

"Enggak usah diperiksa lah bu, nanti malah ketahuan sakitnya," jawab seorang pedagang sembako saat diminta petugas medis di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020).

Padahal petugas medis sudah rela mengenakan coverall dan turun dari lantai tiga pasar tempat rapid test awalnya digelar.

Mereka memilih jemput bola karena setelah satu jam lebih menunggu hanya segelintir pedagang yang sukarela ikut rapid test.

Tapi saat ditanya data diri, kondisi kesehatan, riwayat kontak dengan pasien positif, pedagang tersebut justru menjawab ketus.

"Sudah lah bu, enggak usah, enggak usah diperiksa," ketus pedagang tersebut seraya mengerakan tangan sebagai isyarat menolak diperiksa.

Butuh waktu cukup lama sampai akhirnya pedagang bersedia menyodorkan jarinya untuk diambil sampel darah.

Pedagang Pasar Ciracas lainnya, Robert mengaku tak mendatangi posko pemeriksaan di lantai tiga pasar karena sibuk melayani pembeli.

Namun saat lapak tahunya didatangi petugas medis, dia justru menolak ikut rapid test dengan alasan takut darahnya diambil.

"Bapak enggak usah lihat, merem saja. Sebentar doang kok pak, enggak sampai satu menit sudah selesai," bujuk petugas medis Puskesmas Ciracas.

Beruntung masih ada pedagang Pasar Ciracas yang bersedia ikut rapid test tanpa harus dibujuk dan 'kucing-kucingan' dengan petugas.

Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan rapid test hari ini menargetkan 300 pedagang.

"Ini rapid test pertama di Pasar Ciracas. Kenapa dilakukan, karena dari beberapa karena analisas kasus di wilayah lain kasus positif banyak ditemukan pada pedagang pasar," kata Yuni.

Nahas niat Puskesmas Ciracas tak disambut baik, sejumlah pedagang memilih kabur hingga menutup lapaknya demi 'lolos' dari rapid test. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved