Sejumlah Warga Depok Protes Tagihan Listriknya Membengkak, Ini Penjelasan PLN
Sejumlah warga mengklaim bahwa tagihan listriknya membengkak hingga berkali-kali lipat.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA – Sejumlah warga menggeruduk Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jalan Sentosa, Sukmajaya, Kota Depok.
Hal ini terjadi lantaran sejumlah warga mengklaim bahwa tagihan listriknya membengkak hingga berkali-kali lipat.
Dikonfirmasi hal tersebut, Humas PLN UP3 Depok, Meri Juliana, menjelaskan bahwa kelonjakan tagihan listrik yang diklaim oleh warga merupakan opini yang tidak benar.
“Opini tidak benar, karena peningkatan tagihan rekening listrik di bulan Juni ini murni disebabkan adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya,” kata Meri dikonfirmasi TribunJakarta.com, Jumat (5/6/2020).
Meri mengatakan, selama masa pandemi ini pihaknya menerapkan kebijakan physical distancing. Oleh sebab itu, petugas pencatat meteran listrik tidak bisa mengunjungi pelanggan mencatat meter secara langsung.
“Untuk itu tagihan listrik pelanggan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik selama tiga bulan terakhir untuk rekening pembayaran bulan Maret 2020 dan April 2020,” tuturnya.
Ia menuturkan, peningkatan masyarakat dalam menggunakan listrik juga terjadi sejak bulan April 2020 silam, ketika masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diterapkan.
“Sejak bulan April lalu, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat meningkatnya akibat meningkatnya aktivitas pelanggan di rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan real dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata selama tiga bulan),” jelasnya.
• Masih Pandemi Covid-19, Puskesmas Kramat Jati Layani Pasien Demam dan Batuk di Tenda Khusus
• Merasakan Salat Jumat Perdana di Bekas Bangunan Belanda Kala PSBB Masa Transisi di Menteng
• Polisi Tangkap Para Lansia di Kota Depok yang Lakukan Penipuan, Korban Rugi Rp 90 Juta
“Selisih ini kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan Mei yang ditagihkan pada rekening bulan Juni,” timpalnya lagi.
Terakhir, Meri menegaskan bahwa pihaknya memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik seerti yang diklaim sejumlah warga tersebut.
“Jadi kami pastikan PLN tidak menaikkan tarif listrik,” pungkasnya.