Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Tangerang Ubah Sampah Daun Jadi Pupuk Organik
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tangerang melakukan pembibitan secara mandiri di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG -Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tangerang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan pembibitan secara mandiri di tengah pandemi Covid-19.
Pembibitan yang dilakukan secara swadaya oleh ASN Kota Tangerang ini sebagai upaya agar tanaman di taman-taman Kota Tangerang masih dapat terus terpenuhi.
"Di tengah pandemi yang sedang terjadi, tidak hanya sektor swasta dan masyarakat yang terkena imbasnya. Pemerintahan juga ikut terkena imbasnya" ucap Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah saat memantau kegiatan pembibitan, Minggu (7/6/2020).
"Untuk itu kita berdayakan seluruh kemampuan dan pegawai untuk melakukan pembibitan. Sampah-sampah daun akan kita timbun, setelah menjadi pupuk bisa kita gunakan untuk melakukan pembibitan," sambungnya.
Arief juga mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng Rumah Potong Hewan (RPH) untuk dapat memberikan kotoran sapi sebagai salah satu komponen daur ulang Sampah organik.
Selain dapat menghemat biaya, proses pembuatan pupuk secara alami dan pembibitan juga diyakini dapat mengurangi volume Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.
"Nanti akan kita dorong sampah-sampah seperti daun, ranting dan sampah organik lainnya yang berasal dari taman-taman tematik dan hasil sapuan jalan-jalan di Kota Tangerang bisa dijadikan bahan untuk pembuatan pupuk dan pembibitan," papar Arief.
• Adaptasi New Normal di Bekasi, Boleh Gelar Resepi Pernikahan Hingga Mal Mulai Beroperasi
• Kecelakaan Maut di Jatinegara, 6 Penumpang Vespa Extreme jadi Korban, 1 Tewas
Ia juga meyakini jika Kota Tangerang dipenuhi oleh pepohonan akan terlihat lebih asri, udara yang lebih sejuk dan sehat.
"Untuk saat ini saya menargetkan sebanyak lima ribu bibit pohon yang dapat dihasilkan dalam satu hari. Berdayakan seluruh pegawai untuk turut serta dalam pengolahan dan pembuatan bibitnya," tukas Arief.