Jenazah Covid Dijemput Paksa

Jemput Paksa PDP Covid-19, Keluarga Minta Maaf Datangi RS Mekar Sari Bekasi Timur

Insiden jemput paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari Rumah Sakit (RS) Mekar Sari Bekasi Timur oleh sekelompok orang berujung damai

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Pihak keluarga saat mendatangi RS Mekar Sari Bekasi Timur, Rabu (10/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Insiden jemput paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari Rumah Sakit (RS) Mekar Sari Bekasi Timur yang dilakukan sekelompok orang berujung damai.

Pihak keluarga pada, Rabu, (10/6/2020) mendatangi RS Mekar Sari untuk melakukan mediasi dengan didampingi pihak Kepolisian Sektor Bekasi Timur dan Koramil Bekasi Timur.

Pertemuan itu membuahkan sebuah berita acara yang berisi kedua belah pihak baik RS Mekar Sari maupun pihak keluarga sepakat menyelesaikan inside jemput paksa jenazah PDP Covid-19 tak dibawa ke ranah hukum.

Eko Wahyudi seoang perwakilan keluarga mengatakan, insiden yang terjadi pada Senin, (8/6/2020) lalu itu benar-benar di luar kendali pihak keluarga.

"Kami dari keluarga besar bapak Rosidi Almarhum, saya selaku anak menyampaikan permohonan maaf yang besar-besarnya kepada pihak Rumah Sakit Mekar Sari yang mana telah terjadi insiden yang benar-benar tidak kami hendaki dan di luar kendali keluarga inti," kata Eko.

Masuk Zona Merah, Puluhan Warga di Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan Jalani Tes Swab

Menurut dia, aksi massa yang datang menggeruduk RS Mekar Sari kala itu terjadi, akibat rasa panik yang sudah tidak bisa dibendung.

"Intinya kami datang kemari untuk memenuhi undangan dari pihak rumah sakit dan ajakan dari bapak Lurah Srimukti (Desa Srimukti), meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin," jelasnya.

Adapun PDP Covid-19 atas nama Rosidi dirawat di RS Mekar Sari Bekasi Timur selama kurang lebih enam hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Ketika ditanya soal penyakit yang diderita orangtunya, Eko justru tidak ingin menjelaskan. Ditambah, seorang perwakilan dari rumah sakit langsung mengarahkannya agar tidak berbicara banyak ke awak media.

"Dirawat enam hari lima malam, (penyakit apa?) Ya intinya itu, inikan bukan wawancara itu ya (terkait riwayat penyakit yang diderita)," kata Eko.

Polisi Sebut Daerah Zona Merah di Jakarta Pusat, Gencar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Adapun sebelumnya, sebuah video aksi sejumlah warga mendatangi Rumah Sakit Mekar Sari, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi viral di medis sosial dan pesan singkat whatsapp.

Insiden tersebut diketahui terjadi pada, Senin, (8/6/2020) siang. Dalam rekaman video, sejumlah orang datang secara bergerombol dan menuju salah satu ruangan rumah sakit.

Selanjutnya, warga yang datang secara bergerombol itu terlihat membawa seorang jenazah pasien dari dalam rumah sakit.

Jenazah diduga merupakan salah satu pasien Covid-19 yang ditangani di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Timur.

Sekelompok orang atas permintaan keluarga memaksa agar pihak rumah sakit menyerahkan jenazah karena dianggap bukan positif terpapar virus corona.

"Jadi berdasarkan hasil rekam medis jantung dan paru pasien itu PDP (Pasien Dalam Pengawasan Covid-19), untuk positifnya saya belum tahu intinya pasien Covid-19," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved