Virusa Corona di Indonesia
Kelakuan Pasien Positif Corona, Kabur dari Isolasi, Nekat ke Luar Kota Hingga Penambahan 1.241 Kasus
Kombes Ahmad Mustofa Kamal membenarkan peristiwa kaburnya empat tahanan saat menjalani proses isolasi karena positif virus corona atau Covid-19
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Diketahui, pasien yang hari ini diumumkan pertama adalah seorang ibu hamil berinisial Y (30) warga Kecamatan Sukra. Dia sudah melahirkan dini hari tadi.
Ia diketahui baru pulang dari Jakarta, lalu terkonfirmasi positif virus corona saat memeriksakan kehamilannya yang berusia 10 bulan.
Yang kedua adalah laki-laki berinisial N (39), warga Kecamatan Indramayu.
"Orang tersebut sebelumnya pernah melakukan perjalanan ke Bandung dan di sana dilakukan rapid test dengan hasil reaktif," ujar dia.
Meski demikian, saat dilakukan pemeriksaan swab beserta kontak eratnya pada 3 dan 8 Juni 2020 hasilnya pasien dinyatakan positif virus corona.
"Dua kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah gugus tugas menerima hasil lab dari Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon," ujarnya.
Tambah 1.241 kasus
Pemerintah mengumumkan data terbaru perkembangan kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Rabu (10/6/2020).
Diketahui, masih terjadi penularan virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang membuat jumlahnya terus bertambah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.241 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
"Kasus positif (Covid-19) yang kami konfirmasi sebanyak 1.241, sehingga totalnya 34.316," ujar Yurianto .dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.
Menurut Yurianto, penambahan kasus baru tersebar di berbagai provinsi.
Dalam periode kali ini, jumlah penambahan terbesar tercatat ada di Jawa Timur dengan 273 pasien baru.
Kemudian, di DKI Jakarta tercatat ada 157 kasus baru, dan Jawa Tengah dengan penambahan 139 kasus baru.
"Penambahan kasus positif ini karena tracing yang agresif dilakukan. Bisa kita lihat sebagian besar penambahan kasus ini spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi oleh rumah sakit," ucap Yurianto.