Warga Bawa Paksa Jasad Pasien Covid-19 dari RS: Massa Pukul Ambulans, Petugas Ngumpet di Depot Air
Video belasan warga membawa paksa jenazah pasien Covid-19 dari RS Paru Karang Tembok Surabaya menjadi viral di media sosial.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Keluarga pasien memaksa membawa pulang pasien meskipun dinyatakan positif Covid-19.
Kejadian itu dibenarkan oleh Camat Semampir, Siti Hindun Robba Humaidiyah.
Dia menjelaskan, keluarga bawa pulang paksa pasien meninggal Covid-19 pada Kamis (4/6/2020).
Keluarga membawa paksa pasien lantaran meyakini pasien yang meninggal tersebut bukan karena virus Corona.
"Memang itu warga Pegirian, mereka menganggap itu bukan Covid-19, padahal hasil swabnya itu positif," kata Siti Hindun Robba Humaidiyah, Senin (8/6/2020).
Setelah pasien sempat dibawa pulang, jajaran Muspika dan Puskesmas, serta tokoh setempat melakukan mediasi pada keluarga tersebut, agar memperbolehkan pasien dimakamkan sesuai dengan prosedur dan protokol Covid-19.
• Walikota Bekasi Sebut Penyebaran Virus Corona di Kota Bekasi Terkendali
• Kursi Wagub DKI Melayang, PKS Tetap Buka Peluang Sokong Prabowo di Pilpres 2024
• Hendak Kabur dari Pemeriksaan Rapid Test, PMKS Nekat Panjat GOR Ciracas
Akhirnya, keluarganya bersedia.
Pasien tersebut pun dimakamkan di salah satu pemakaman di Surabaya.
"Keluarganya ternyata mencopot kotaknya (peti) itu, terus dimasukkan ke liang lahat," ungkap dia menambahkan.
Sehingga untuk mengantisipasi penularan, keluarganya pun dilakukan rapid test.
Tes cepat itu ternyata hasilnya menunjukkan nonreaktif.
Meski begitu, isolasi mandiri tetap harus dilakukan.
"Hasilnya nonreaktif, tapi tetap mereka harus isolasi mandiri," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kronologi Warga Larikan Jenazah Covid-19 dari RS Paru Surabaya, Petugas Bantu Malah Dibuat Ketakutan,