Antisipasi Virus Corona di DKI

Mulai 15 Juni, Pasar Jaya Terapkan Sistem Ganjil Genap di Pasar Tradisional

Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin mengatakan, kebijakan ini diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di pasar tradisional

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Petugas Puskesmas Kecamatan Ciracas saat mencari pedagang pasar yang kabur di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Mulai 15 Juni mendatang, sebanyak 150 pasar trdisional yang ada di DKI Jakarta bakal menerapkan sistem ganjil genap.

Sistem ini diterapkan guna membatasi jumlah pedagang yang berjualan di dalam area pasar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.

Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin mengatakan, kebijakan ini diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di pasar tradisional.

"Jadi mulai tanggal 15 itu bukanya ganjil genap dari nomor kios. Nomor kios mengikuti kalender, kalau tanggal ganjil berarti nomor kios ganjil yang buka," ucapnya, Kamis (11/6/2020).

Dengan penerapan aturan ini, ia berharap, masyarakat dan para penjual tetap dapat menjaga jarak aman atau physical distancing saat berada di dalam pasar tradisional.

Selain itu, pedagang yang berjualan di pasar tradisional juga diwajibkan menggunakan pelindung wajah untuk meminimalisir penularan Covid-19.

"Pedagang juga harus memakai face shield dan masker sehingga kemudian ketika berinteraksi dengan pengunjung dia juga merasa aman dan nyaman," ujarnya dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota.

Terkait dengan kemungkinan pasar tradisional di Jakarta meniru daerah lain yang membuka lapak di ruang terbuka lalu diberi jarak cukup jauh antar pedagang, Arief menyebut, hal itu mustahil dilakukan.

Sebab, ada keterbatasan tempat dan jumlah pedagang di pasar-pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta cukup banyak, jumlahnya mencapi lebih dari 100 ribu pedagang.

"Jadi memang polanya akan berbeda seperti pola yang dilakukan pasar tradisional lainnya, pasti punya karakteristik sendiri," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 52 pedagang di 6 pasar yang ada di Jakarta dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Puluhan pedagang itu diketahui terpapar Covid-19 setelah mengikuti rapid test dan swab test PCR di 19 pasar selama periode April hingga Juni 2020.

"Total terpapar sebanyak 52 orang yang ditemukan di 6 pasar. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," kata Arief.

52 pedagang di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved