Jakarta Terapkan PSBB Transisi
Anies Baswedan: Tak Relevan Menyebut Jakarta Masuk Zona Merah Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, saat ini tidak relevan lagi menyebut Jakarta sebagai zona merah atau zona.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, saat ini tidak relevan lagi menyebut Jakarta sebagai zona merah.
Sebab, seluruh wilayah Jakarta memiliki risiko penularan Covid-19 yang sama.
Penyebutan suatu wilayah dalam zona-zona ini disebutnya dapat menimbulkan euforia berlebihan dari masyarakat yang kemudian menyebabkan mereka abai dengan protokol kesehatan karena berada di zona aman.
"Tidak relevan menyebut Jakarta zona merah atau lainnya karena sesungguhnya semuanya masih berisiko," ucapnya, Sabtu (13/6/2020).
"Jadi jangan sampai ada yang merasa tenoatnya aman karena bukan zona merah, karena sesungguhnya semua tempat masih ada risikonya," sambungnya.
• PSBB Masa Transisi, Homestay di Kepulauan Seribu yang Melanggar Batas Maksimal Tamu Akan Ditutup
Untuk itu, ia meminta seluruh lapisan masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama masa transisi ini lantaran kasus penyebaran virus berbahaya ini masih sangat berfluktuatif.
"Jadi, saya menginbau kepada semua, di mana pun anda berada, tetaplah waspada. Tetaplah ikuti protokil kesehatan," ujarnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mencontohkan, kasus penyebaran Covid-19 di 66 RW yang ditetapkan sebagai zona isolasi.
• Damkar Rutin Semprotkan Disinfektan di Permukiman 13 RW Zona Merah Jakarta Timur
"Angka itu naik turun, sebelumnya ada 62 RW, lalu sempat jadi 68 RW. Jadi, pengendaliannya itu bukan RW, pengendalian kasus (existing). Jadi kasus-kasu itu dikendalikan," kata Anies.