Penusukan Ketua RT di Palmerah
Kesal Ditegur Saat PSBB Jadi Motif Pemuda di Jakarta Barat Bunuh Ketua RT
Kesal kerap ditegur saat berkumpul di masa PSBB transisi menjadi motif Resdi (25) tega menusuk Jazuli (52) hingga berujung tewas.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Kesal kerap ditegur saat berkumpul di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menjadi motif Resdi (25) tega menusuk Jazuli (52) hingga berujung Tewas.
"Motifnya karena kerap ditegur saat kumpul-kumpul bersama teman-temannya oleh korban yang merupakan Ketua RT," kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Ali Barokah saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).
"Karenanya pelaku tersinggung," tambah Ali.
Jazuli merupakan Ketua RT 04 RW 06, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat yang juga tetangga pelaku.
Adapun kejadian itu di gang depan rumah korban sore tadi.
Tanpa alasan apapun, pelaku sambil memegang pisau langsung menyerang dan menusuk korban satu kali mengenai punggung dekat lehernya.
Saat itu, korban yang sudah bersimbah darah masih sempat menahan serangan pelaku dengan berlindung di balik sepeda.

Adapun pelaku langsung diamankan warga dan korban dilarikan ke Rumah Sakit Pelni namun sayang nyawanya tak tertolong.
"Pelaku yang sudah kesal mengambil pisau dari rumahnya dan mencari korban yang sedang melakukan pendataan warganya yang menerima bantuan," kata Ali.
Atas perbuatannya, pelaku terancam dikenakan Pasal 351 KUHP.
Sempat Menangkis Serangan Pakai Sepeda
Suasana di Gang RT 04 RW 06, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, sore tadi geger.
Hal itu karena adanya aksi penusukan yang dilakukan seorang pemuda setempat kepada sang Ketua RT bernama Jazuli (52).
Herman (45) warga setempat yang melihat peristiwa itu mengatakan, korban sempat berusaha menghindar dari amukan pelaku yang menyerangnya menggunakan pisau.
"Saya lihat Pak RT itu udah terguling. Tapi dia masih berusaha nahan pakai sepeda kecil supaya enggak diserang lagi," kata Herman.
Herman menjelaskan, amukan pelaku berhasil diredam setelah warga mengepungnya.
Sedangkan korban dilarikan menggunakan sepeda motor ke Rumah Sakit Pelni namun sayang nyawanya tak tertolong.
"Pertama korban masih sadar, tapi pas dinaikin ke motor sudah enggak sadar udah pingsan," katanya.
Warga Setempat

Herman mengatakan bahwa pelaku masih merupakan warga setempat.
Namun, dia mengaku tak mengetahui motif yang membuat pelaku tega menusuk korban.
"Kita enggak tahu penyebabnya kenapa. Orang tahu-tahu nyerang dan nusuk korban, kita tahunya gitu aja," kata Herman.
Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto mengatakan pelaku masih dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab dari penusukan ini.
"Katanya dia sebel aja kalau liat muka Pak RT terus ribut dan nusuk, masih kami dalami lagi pengakuannya," kata Supriyanto.
Sebel Liat Mukanya
Ketua RT 04 RW 06, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, M. Jazuli (52) tewas ditusuk warganya sendiri di gang dekat rumahnya, sore ini.
Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto menuturkan, korban ditusuk di bagian leher menggunakan pisau dapur.
"Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, namun nyawanya tak tertolong. Korban ditusuk satu kali di bagian punggung dekat lehernya," kata Supriyanto di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, Rabu (17/6/2020).
• Cuma Gara-gara Diminta Mindahin Sepeda Motor yang Terparkir, Dua Warga di Utan Kayu Berkelahi
• Buronan FBI Russ Albert Tertangkap di Jakarta Selatan Gara-gara Sering Sewa PSK di bawah Umur
Namun, polisi belum bisa memastikan motif dari pelaku hingga tega menusuk korban.

"Katanya dia sebel aja kalau liat muka Pak RT terus ribut dan nusuk, masih kami dalami lagi pengakuannya. Pelakunya ini masih tinggal di wilayah itu juga," kata dia.
• Anggota Polisi Sempat Dikira Maling saat Tangkap Buronan FBI Russ Albert di Jakarta Selatan
• Keluarganya Tak Dapat Bantuan Sosial, Sang Anak Bertanya ke Ketua RT: Belum Bayar Iuran Sampah
• Wanita Pelanggar PSBB Jijik Saat Jalani Sanksi Sosial, Satpo PP: Sempat Diajari Cara Menyapu
Saat ini, jasad korban masih berada di Rumah Sakit Pelni untuk kemudian diatutopsi ke Rumah Sakit Polri.