Sisi Lain Metropolitan

Pemandangan Pilu Pesisir Kabupaten Tangerang, Rumah di Atas Air Hingga Dikepung Truk Proyek

Kawasan Kabupaten Tangerang masih menyimpan banyak rahasia yang tak terduga dan terisolasi karena jarang jangkaunya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, KOSAMBI - Kawasan Kabupaten Tangerang masih menyimpan banyak rahasia yang tak terduga dan terisolasi karena jarang jangkaunya.

Mulai dari budaya, lokasi, hingga adat di Kabupaten Tangerang masih banyak menyimpan misteri bahkan tidak diketahui oleh warganya sendiri.

Ya, seperti kawasan Kelurahan Dadap, yang berada di daerah pesisir Kabupaten Tangerang.

Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020).
Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Atau biasa dibilang sebgai kawasan pinggiran Kabupaten Tangerang yang menyimpan banyak kisah dan pemandangan unik.

Seperti yang terpandang dari mata wartawan TribunJakarta.com saat menyambangi pelosok Dadap pada Selasa (16/6/2020).

Bak perjalanan keluar daerah, Jarak tempuh dari Kecamatan Pinang, Kota Tangerang menuju Dadap menghabiskan waktu sekira 90 menit menggunakan kendaraan roda dua.

Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020).
Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Mendekati bibir pintu masuk kawasan Dadap, antrean truk bermuatan berat menjadi pemandangan yang lumrah. Jalanan berlubang berdiameter sampai lime meter pun sering dijumpai.

Debu, klakson truk, dan panasnya terik matahari menjadi sahabat di Dadap.

Klimaksnya ketika TribunJakarta menginjakan kaki di Desa Ceng In, Kecamatan Kosambi, Kelurahan Dadap, Kobupaten Tangerang.

Di desa yang terkenal dengan geliat prostitusi pada masanya tersebut sangat kumuh.

Layaknya seperti kota mati nan angker lantaran banyak puing-puing bekas bangunan yang terlantar.

Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020).
Pemandangan Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamtan Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berada di pesisir penuh dengan rumah mengambang dan truk yang melintas setiap harinya, Selasa (16/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Tak jarang beberapa dijadikan warung dan tempat nongkrong pemuda setempat.

Berada di pinggiran Kali dan Pantai Dadap, aroma laut dan hewan laut pun sangat menusuk hidung terlebih sejak sepekan ini kawasan Desa Ceng In terkena musibah air rob seperti Jakarta Utara yang memang bersebelahan.

Setapak menyusuri pelosok Dadap di situ, TribunJakarta.com makin tercengang dengan banyaknya rumah-rumah yang mengapung di atas air yang semuanya tersusun dari kayu dan bambu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved