Update Penangkapan Buronan FBI
Tak Hanya Anak Perempuan Sewaan, Buronan FBI Russ Medlin Pernah Minta ART Berhubungan Intim
ART yang bekerja di rumah sewaan buronan FBI Russ Albert Medlin ternyata pernah diminta berhubungan intim. Rumah sewaan berada di Kebayoran Baru.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Salah satu asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah sewaan buronan FBI Russ Albert Medlin ternyata pernah diminta berhubungan intim dengan warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat tersebut.
Hal itu dikatakan Widyo Utomo selaku Ketua RT 02/RW 03 Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Kemarin sempat bertemu pembantunya tanya-tanya. Pembantunya sempat diajak main gitu. Tapi nggak mau pembantunya," kata Widyo saat berbincang dengan TribunJakarta.com di kediamannya, Rabu (17/6/2020).
"Sabtu ini pembantunya mau keluar, dia mau balik ke yayasan," tutur dia.
Salah satu ART, Nurbaiti, mengatakan Perempuan-perempuan sewaan tersebut kerap menginap di kediaman Russ.
"Tergantung, ada yang dari jam 17.00 sampai Isya. Ada yang datang jam 22.00, pulangnya malam. Ada juga yang pernah menginap sampai tiga hari," kata Nurbaiti saat ditemui di lokasi, Rabu (17/6/2020).
Nurbaiti mengaku mengetahui perbuatan Russ Medlin. Menurut dia, setiap harinya selalu ada Perempuan di bawah umur yang datang ke kediaman Russ.
"Setiap hari. Paling kecil umurnya 15 tahun, paling gede 22 tahun," ucap dia.
"Mereka kayak jual diri gitu. Saya tahu, cuma saya baru seminggu kerja di sini," tambahnya.
Perempuan sewaan yang datang ke kediaman Russ tidak dijemput, melainkan datang seorang diri.
"Nggak pernah (dijemput), datang naik taksi online," ujar Nurbaiti.
Russ ditangkap jajaran Polda Metro Jaya terkait kasus prostitusi anak di bawah umur.
Ia diduga kerap meminta bantuan tersangka lain berinisial A untuk dicarikan perempuan di bawah umur.
Russ kemudian menjanjikan uang sebesar Rp 2 juta sebagai imbalan untuk memuaskan birahinya.