Pesepeda Dibegal di Panglima Polim
Pesepeda Dibegal di Panglima Polim: Mau Antar Orangtua Jualan Sayur, Pelaku Terlihat Cuma Matanya
Seorang pesepeda ditusuk begal saat hendak mengantar orang tuanya berjualan sayur di pasar. Peristiwa terjadi di Jalan Panglima Polim Raya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, PANGLIMA POLIM - Seorang pesepeda ditusuk begal saat hendak mengantar orang tuanya berjualan sayur di pasar.
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Panglima Polim Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2020) sekira pukul 02.37 WIB dan terekam CCTV.
Korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Rekaman CCTV memperlihatkan dua pelaku berboncangan memakai sepeda motor melaju dari arah Blok M menuju Fatmawati.
Namun, keduanya berputar arah di Jalan Panglima Polim.
Di saat yang bersamaan, seorang pemuda bersepeda melintas.
Pelaku langsung menodongkan celurit ke arah pesepeda.
Selain terekam CCTV, peristiwa ini juga disaksikan Agus Supriyadi, petugas sekuriti salah satu perusahaan di Jalan Panglima Polim.
"Saya posisi lagi di luar, pas saya lihat handphone tiba-tiba ada motor putar balik. Saya curiga, saya mau masuk ke dalam. Nah tiba-tiba ada suara orang naik sepeda yang kena begal itu," kata Agus saat ditemui di lokasi, Rabu (17/6/2020) malam.

Agus pun mencoba menolong dengan meneriaki kedua pelaku begal tersebut .
"Habis saya teriakin, itu begal langsung pergi. Pas begalnya pergi saya tolongin lah orangnya," ujar dia.
Menurut Agus, seorang pelaku membacok korbannya secara brutal hingga mengakibatkan luka-luka.
"Dia kena senjata tajam di perut sebelah kiri," ucap Agus.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Rampas Ponsel

Aksi pembegalan dengan senjata tajam kembali terjadi di kawasan Jakarta Selatan.
Kali ini korbannya adalah pesepeda yang sedang melintas di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (17/6/2020) sekira pukul 02.37 dan terekam CCTV.
Menurut saksi mata, Agus Supryadi, kawanan begal merampas ponsel milik korban.
"Handphone-nya diambil. Tadinya mau ngambil tas juga, cuma sudah keburu saya teriakin. Jadi mereka langsung kabur," kata Agus saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (17/6/2020) malam.
Dalam rekaman CCTV, tampak dua pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor melaju dari arah Blok M menuju Fatmawati.
Namun, keduanya berputar arah di Jalan Panglima Polim. Di saat yang bersamaan, seorang pemuda bersepeda melintas.
Pemuda tersebut pun langsung ditodong senjata tajam berupa celurit oleh salah satu pelaku.
"Saya posisi lagi di luar, pas saya lihat handphone tiba-tiba ada motor putar balik. Saya curiga, saya mau masuk ke dalam. Nah tiba-tiba ada suara orang naik sepeda yang kena begal itu," tutur Agus.
Agus pun mencoba menolong dengan meneriaki kedua pelaku begal tersebut .
"Habis saya teriakin, itu begal langsung pergi. Pas begalnya pergi saya tolongin lah orangnya," ujar dia.
Menurut Agus, seorang pelaku membacok korbannya secara brutal hingga mengakibatkan luka-luka.
"Dia kena senjata tajam di perut sebelah kiri," ucap Agus.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Hendak Antar Orangtua ke Pasar
Pesepeda yang menjadi korban pembegalan di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ternyata hendak pulang ke rumah untuk mengantar orangtuanya ke pasar.
Hal itu diungkapkan Agus Supryadi, petugas sekuriti sekaligus saksi mata peristiwa pembegalan ini.
Ia mengatakan korban yang belum diketahui identitasnya itu masih bisa sedikit berkomunikasi meski menderita luka bacok.
"Saya tanya kenapa bersepeda sendirian, apalagi tengah malam gitu. Dia bilangnya mau antar orangtuanya ke pasar, orangtuanya jualan sayur," kata Agus saat ditemui di lokasi, Rabu (17/6/2020) malam.
Itu lah sebabnya korban menggowes sepedanya lebih cepat dibandingkan empat rekannya di belakang.
"Makanya dia duluan, temannya pada di belakang kan. Dia rumahnya arah Pasar Minggu," ujar Agus.
Pelaku Serba Tertutup
Agus Supriyadi, saksi mata perisiwa pembegalan di Jalan Panglima Polim Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan mengenali ciri-ciri pelaku.
Pasalnya, kawanan begal tersebut mengenakan pakaian yang serba tertutup.
"Mereka pakai masker juga, yang kelihatan cuma matanya. Jadi memang agak susah kalau ditanya ciri-cirinya," kata Agus saat ditemui di lokasi, Rabu (17/6/2020) malam.
Selain itu, lanjut Agus, pelat nomor sepeda motor yang digunakan pelaku juga tidak terlihat.
"Motornya memang kelihatan, dia pakai motor matic. Kalau pelatnya nggak kelihatan, kayanya CCTV-nya nggak menjangkau," ujar dia.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (17/6/2020) sekira pukul 02.37 dan terekam CCTV.
Dalam video tersebut, tampak dua pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor melaju dari arah Blok M menuju Fatmawati.
Namun, keduanya berputar arah di Jalan Panglima Polim. Di saat yang bersamaan, seorang pemuda bersepeda melintas.
Pemuda tersebut pun langsung ditodong senjata tajam berupa celurit oleh salah satu pelaku.
"Saya posisi lagi di luar, pas saya lihat handphone tiba-tiba ada motor putar balik. Saya curiga, saya mau masuk ke dalam. Nah tiba-tiba ada suara orang naik sepeda yang kena begal itu," kata Agus.
Menurut Agus, seorang pelaku membacok korban secara brutal hingga mengakibatkan luka-luka.
"Dia kena senjata tajam di perut sebelah kiri," ucap Agus.
"Handphone-nya diambil. Tadinya mau ngambil tas juga, cuma sudah keburu saya teriakin. Jadi mereka langsung kabur," lanjut dia.
Agus pun mencoba menolong dengan meneriaki kedua pelaku begal tersebut .
"Habis saya teriakin, itu begal langsung pergi. Pas begalnya pergi saya tolongin lah orangnya," ujar dia.
• Begini Tips Mendesain Kamar Indekos Gaya Monokrom, Bisa Gunakan Barang Sisa Loh!
• Ditutup Sementara, Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan Disemprot Disinfektan
• Burger King Promo King Cheeseburger Hanya Rp 10 Ribu, Bisa Pesan Lewat Aplikasi BK Indonesia
• Pemprov DKI Pastikan HBKB atau Car Free Day Diselenggarakan Mulai 21 Juni 2020
• Kemendagri Minta Pemerintah Daerah Lakukan Simulasi Penyelenggaraan Pembelajaran era New Normal
Pesepeda yang menjadi korban pembegalan ternyata hendak pulang ke rumah untuk mengantar orangtuanya ke pasar.
Agus mengatakan korban yang belum diketahui identitasnya itu masih bisa sedikit berkomunikasi meski menderita luka bacok.
"Saya tanya kenapa bersepeda sendirian, apalagi tengah malam gitu. Dia bilangnya mau antar orangtuanya ke pasar, orangtuanya jualan sayur," ucap dia.
Itu lah sebabnya korban menggowes sepedanya lebih cepat dibandingkan empat rekannya di belakang.
"Makanya dia duluan, temannya pada di belakang kan. Dia rumahnya arah Pasar Minggu," ujar Agus.