Antisipasi Virus Corona di Tangerang
PSBB Berjalan 3 Bulan, Warga Pinang Bangun Kampung Belajar New Normal Untuk Anak
Terlahirnya kampung belajar itu bertujuan supaya anak-anak tetap semangat untuk belajar saat liburan sekolah selama Pandemi Covid-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG - Warga Kelurahan Sudimara RT 07/02, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang mendirikan Kampung Belajar New Normal.
Lahirnya kampung belajar itu bertujuan supaya anak-anak tetap semangat untuk belajar saat liburan sekolah selama Pandemi Covid-19.
Penggagas Kampung Belajar New Normal, Agung Agustianto, mengatakan program itu dibentuk untuk menjawab kerinduan anak-anak kembali bersekolah.
Sekaligus memberikan sosialisasi dan edukasi bagi anak-anak warga di wilayah RT07, agar tetap menjalankan aktivitas belajar secara aman di ruang terbuka sesuai penerapan protokol kesehatan.
"Ini adalah terobosan warga agar anak-anak mereka tidak bosan karena selalu belajar di rumah akibat pandemi covid-19. Tapi tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19," ujar Agung, Sabtu (20/6/2020).
Agung menuturkan kegiatan ini rencananya berlangsung selama dua pekan dari 15 sampai 22 Juni 2020.
Berbagai kegiatan edukatif yang dilakukan di antaranya pelatihan kewirausahaan, kelas kreatif membuat kerajinan, kelas hidroponik, kelas menabung sampah, hingga kelas bermain.
"Tapi tiap hari berbeda kegiatan yang kita ajarkan ke anak-anak, biar enggak bosan mereka. Ini adalah pilot project dan berharap tiap RT di Pinang mengikuti kegiatan seperti ini," jelas dia.
Agung menambahkan, pihaknya mendirikan kampung belajar new normal ini hasil dari swadaya warga sekitar.
"Kami minta pihak Pemkot bisa menciptakan hal serupa ke wilayah lainnya. Agar anak-anak tidak bosan terus belajar di rumah," harap Agung.
Taufik Azhari, warga RT07 yang dipercaya sebagai kepala sekolah kampung belajar new normal itu, menjelaskan pihaknya juga turut menyertakan Puskesmas sekitar untuk dapat menyediakan cairan disinfektan dan hand sanitizer kepada anak-anak.
"Karena kita enggak punya alat seperti itu, makanya kami minta bantuan ke pihak Puskesmas untuk memberikan fasilitas itu. Kita buka kampung belajar ini, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19," tutur Taufik.
Taufik menceritakan latar belakang berdirinya kampung belajar new normal karena para orang tua cemas anak-anaknya tanpa aktifitas di dalam rumah dan telah mencapi titik kejenuhan.
Hal inilah yang menjadi pembahasan bersama warga lain dan mendapat dukungan.