Penyandang Disabilitas Pertanyakan Paket Banpres yang Tak Pernah Mencapai Rp 300 Ribu

Nilai bantuan Presiden (banpres) yang disalurkan Kementerian Sosial untuk warga terdampak pandemi Covid-19 kembali dipertanyakan.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Mitra Bhakti Pertuni Jakarta Timur, Dian Maulidiana (29) saat menunjukkan isi paket banpres di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (21/6/2020). 

Namun keluhan yang disampaikan sebelum Banpres tahap empat dibagikan sekitar satu pekan lalu tampaknya tak direspon.

"Orang Inspektorat bilang bantuan dua sama tiga itu jelek karena ditangani vendor dan mereka kurang kontrol. Tapi Banpres empat malah lebih jelek," sambung dia.

Dian menuturkan secara distribusi antara Banpres satu dengan dua, tiga, dan empat untuk Pertuni Jakarta Timur memang berbeda.

Pada Banpres pertama berisikan telur, pengurus Pertuni Jakarta Timur harus mengambil di gudang yang ditentukan Kemensos.

Sementara pada tahap kedua hingga empat mobil box milik vendor yang ditunjuk Kemensos datang mengantar ke Sekretariat Pertuni Jakarta Timur.

"Beras yang dikasih tahap tiga dan empat juga kualitas jelek. Bau dan pera, beda sama tahap satu. Sayangnya tahap satu ada banyak telur yang busuk dan berbelatung," kata Dian.

Berawal Dapat Pesan Mengejutkan dari Suaminya, Istri Kaget Temukan 2 Anaknya Tewas Mengenaskan

Ini Penyebab Perahu Sampan Tenggelam di Perairan Pulau Bidadari

Terpisah, Sekjen Kementerian Sosial Hartono mengatakan tak ada muatan telur dalam banpres yang dibagikan untuk warga Jabodetabek.

"Untuk Bansos Sembako di DKI Jakarta dan Bodetabek tidak ada komponen/isi sembako telur," kata Hartono.

Tapi saat dipertegas apa isi paket banpres untuk warga non disabilitas sama dengan penyandang disabilitas dia tak lagi menjawab.

Hingga berita ditulis upaya konfirmasi terkait kualitas dan beda isi Banpres yang dilakukan terhadap Hartono urung membuahkan hasil.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved