Modus Janjikan Video Call dengan Artis, Tiga Anak Pamulang Malah Diculik

Pria tersebut mengenalkan diri sebagai seorang sutradara yang bekerja untuk sebuah stasiun televisi (TV)

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Anisa korban penculikan dan pencurian, saat ditemui di rumahnya di bilangan Kampung Bulak, Benda Baru, Pamulang, Tangsel, Senin (22/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Aksi penculikan dan hipnotis sebagai modus mencuri ponsel, terjadi di bilangan Vila Dago, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (21/6/2020).

Aksi kejahatan itu terjadi kepada Anisa (15), Pipit (15) dan Hanum (10) yang baru saja pulang jogging dari area Vila Dago.

Anisa menceritakan, saat itu mereka sedang di jalan pulang menuju rumah Pipit, tepatnya di bilangan Kampung Bulak, Benda Baru, Pamulang.

Tiba-tiba ada seorang pria yang mengendarai skuter matic besar datang memepet.

Pria yang disebutkan Anisa bercirikan mengenakan kaos hitam dan rompi serta masker hitam itu mengajak tiga anak perempuan itu bersama dirinya.

Pria tersebut mengenalkan diri sebagai seorang sutradara yang bekerja untuk sebuah stasiun televisi (TV).

Anisa, Pipit dan Hanum dijanjikan kaos bergambar sebuah sinetron yang tayang di stasiun TV tempat pria tak dikenal itu bekerja, serta dijanjikan bisa video call dengan artis sinetronnya.

"Terus kita diajak, kakak mau bagiin 10 kaos Anak Langit. Terus nanti kita sekalian video call sama artis," ujar Anisa di rumahnya di bilangan Kampung Bulak, Benda Baru, Pamulang, Senin (22/6/2020).

Anisa dan kawan-kawan pun bersedia ikut. Mereka naik sepeda motor berboncengan empat orang.

Di jalan, pria tidak dikenal itu terus mengoceh tidak berhenti mengajak ketiga anak perempuan itu berbicara.

Anisa, Pipit dan Hanum, diturunkan di tempat yang berbeda dan beberapa kali diputar-putar naik sepeda motor.

Mereka yang diturunkan di tempat yang berbeda dijanjikan akan dijemput.

Pria tersebut meminta ponsel Anisa dan Pipit dengan alasan yang kurang jelas, namun dua anak itu menurut saja.

"Kita diajak muter-muter. Pertamanya diturunun di depan Rumah Sakit Buah Hati. Terus dia, teman aku tuh diturunin dulu, aku sama teman aku yang satunya lagi diajak muter-muter lagi, HP aku diminta ditinggal sama dia (Pipit), pura-pura enggak bawa HP," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved