Keributan di Green Lake City
Kondisi Terkini Pengendara Ojek Online yang Luka Tembak saat Terjadi Keributan di Rumah Nus Kei
Seorang pengendara ojek online menjadi korban keributan antara anak buah John Kei dan Nus Kei, mengalami luka tembak di jempol kaki.
Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pengendara ojek online menjadi korban keributan antara anak buah John Kei dan Nus Kei, Minggu (21/6/2020).
Saat itu, anak buah John Kei yang tidak berhasil menemukan Nus Kei di rumahnya di Cluster Australia perumahan Green Lake City Kota Tangerang berusaha menerobos keluar kompleks perumahan.
Kompleks perumahan tersebut sudah ditutup pintu gerbangnya oleh sekuriti.
Meski sudah ditutup, akan tetapi anak buah John Kei yang naik sejumlah mobil nekat mendobrak pintu gerbang bahkan menabrak seorang sekuriti.
• Update Kasus Penyerangan Kediaman Nus Kei: Jhon Kei Ungkap Dikhiati, Anak Buah Tersandung Narkoba
• Anies Baswedan Didemo Orangtua Murid Terkait Aturan Usia PPDB DKI Jakarta, Ini Penjelasan Kadisdik
• Simak Info Terbaru Jadwal Tes SKB CPNS 2019 Usai BKN Menggelar Rapat Bersama DPR RI Hari Ini
• Soal Tanah John Kei Pernah Ajak Bertemu, Nus Kei Ungkap Permintaan Kepada Keponakan
Sang sekuriti mengalami luka hingga alami patah kaki kanan.
Sembari mendobrak, seorang pelaku juga melepaskan tembakan dari senjata api ke udara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pelaku yang membawa senpi itu menembakkan 7 kali ke udara, dan satu peluru mengalami rikoset.
Peluru ini mengenai jari kakinya seorang pengendara ojek online yang kebetulan berada di dekat lokasi saat peristiwa terjadi.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto bersama Wakapolres AKBP Yudhistira Midyahwan menjenguk Andriansyah pengendara ojek online.
Saat menjenguk di RSUD Kabupaten Tangerang, Kapolres sempat bertanya mengenai kejadian yang dialami Andriansyah.

Andriansyah menjelaskan kronologi kejadian yang di alami dirinya.
Dia sempat melihat langsung kejadian penyerangan dan akhirnya dia menjadi korban penembakan.
Penembakan tersebut dilakukan oleh salah satu pelaku yang mengendarai mobil pada saat ingin keluar Cluster Australia.
Kapolres Sugeng Hariyanto mengatakan, keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.
Selanjutnya kasusnya akan ditangani dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Alhamdulillah korban penembakan sudah dilakukan operasi dan hari ini dia akan pulang," ujar Sugeng, Selasa (23/6/2020).
"Masalah ini akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena korban sudah melaporkan permasalahan ini ke Polres Metro Tangerang Kota," sambungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menambahkan saat ini pihaknya masih memburu beberapa orang anggota kelompok John Kei.
Salah satunya adalah orang yang membawa senjata api dan menembakkan 7 kali ke udara.
"Pemilik dan pemegang senjata api itu, yang menembakkan 7 kali ke udara, masih dalam pengejaran," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020).
"Ini berdasarkan pengakuan beberapa pelaku yang kami amankan," sambungnya.
"Sementara ini dari pengakuan, senpi hanya satu. Jenisnya apa belum kita ketahui karena belum dapat senjatanya. Jadi kita belum tahu, nanti kalau sudah dapat senjatanya baru kita tahu dan kita sampaikan ya," kata Yusri.
WA Terakhir Nus Kei ke John Kei
Sementara itu, Nus Kei blak-blakan terkait penyerangan kelompok John Kei di kediamannya pada Minggu (21/6/2020) lalu.
Rumah Nus Kei yang berada di Klaster Australia Nomor 52, Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dirusak oleh para pelaku.

Bahkan pelaku menabrak sekuriti yang berjaga dan mengumbar tembakan hingga pengemudi ojek online mengalami luka.
Nus Kei menjelaskan bahwa kejadian ini hanya salah paham antara dirinya dengan John Kei.
Menurutnya ini merupakan masalah pribadi.
Ia pun membongkar percakapan dengan John Kei sebelum terjadinya keributan tersebut.
Mereka sempat menjalin komunikasi melalui aplikasi WhatsApp (WA).
"Memang kami saling WA. Dia minta ketemu," ujar Nus Kei saat ditemui Warta Kota di Green Lake City, Tangerang, Selasa (23/6/2020).
Nus Kei menyebut terjadi miskomunikasi dalam hal ini, yakni terkait pembagian hasil jual tanah di Ambon.
"Masalah kita berdua, selesaikan berdua. Jangan libatkan orang lain," ucap Nus Kei menirukan pesan WA yang dikirimkannya kepada John Kei.
Dirinya menegaskan tak ada saling mengancam dalam pesan singkat tersebut. Nus Kei pun berniat untuk berdamai dengan John Kei.
"Fair dong kalau saya WA seperti itu. Saya maunya damai saja, kita ini bersaudara. Dia keponakan saya. Ini paman dengan keponakannya. Kita ini masih satu garis keturunan," kata Nus Kei.
Kuasa Hukum Bantah John Kei yang Berikan Instruksi
Pengacara John Kei, Anton Sudanto membantah jika kliennya memerintahkan sejumlah orang untuk menyerang pamannya, Nus Kei.
Hal itu disampaikan Anton di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).

"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan.
Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan.
"Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.
Saat ini, John Kei masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan hingga penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas. (Warta Kota/Tribunjakarta.com)