Keributan di Green Lake City

Pengendara Ojek Online yang Terkena Tembakan Sempat Dirujuk ke RS Lain dalam Kondisi Pendarahan

Seorang pengendara ojek online yang menjadi korban keributan di Cluster Australia Green Like City Cipondoh Kota Tangerang sempat dirujuk.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Cluster Australia, kawasan Cluster Australia, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang menjadi tempat keonaran diduga Jon Kei untuk menyerang Nus Kei, Senin (22/6/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pengendara ojek online yang menjadi korban keributan di Cluster Australia Green Like City Cipondoh Kota Tangerang sempat dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang membeberkan tentang kondisi Andriansyah, pengendara ojek online menjadi korban penembakan anak buah John Kei.

Andriansyah ini tertembak saat terjadi kelompok John Kei melakukasi aksi penyerangan di rumah Nus Kei di Cluster Australia, Minggu (21/6/2020).

Dokter RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani, menjelaskan bahwa sebelum korban dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, Andriansyah sempat dibawa di rumah sakit terdekat di Karang Tengah, Kota Tangerang.

"Kemudian pada hari itu juga dari Karang Tengah dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan perawatan," ujar Hilwani dilansir dari Warta Kota, Rabu (24/6/2020).

Kondisi Terkini Pengendara Ojek Online yang Luka Tembak saat Terjadi Keributan di Rumah Nus Kei

Bupati Bogor Memohon Konser Rhoma Irama di Pesta Khitanan Anak Dibatalkan; Bersabar Dulu

Cerita Korban Penyerangan John Kei Hampir Tewas, Selamat Gara-gara Pelaku Lihat Wajahnya

Pemkot Bekasi Ajukan Surat ke Operator Agar Ojek Online Dapat Angkut Penumpang

Setelah dibawa polisi ke rumah sakit berplat merah itu, Andriansyah langsung ditangani tim dokter RSUD Kabupaten Tangerang.

"Korban dibawa ke IGD mengalami pendarahan," ucapnya.

Hilwani mengatakan bahwa korban mengalami luka tembak di kaki dan terus  mengucur darah sehingga harus dirawat intensif.

"Korban terkena peluru tajam," kata Hilwani.

Setelah mendapat perawatan, kata Hilwani, kondisi korban berangsur membaik.

Pasca-dua hari perawatan, Adriansyah diizinkan keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah.

"Kondisinya sudah pulih dan sore kemarin sudah pulang dari rumah sakit," kata Hilwani.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengendara ojek online, Andriansyah, mengalami luka tembak di Green Lake City, Kota Tangerang, sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto bersama Wakapolres AKBP Yudhistira Midyahwan menjenguk Andriansyah di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Selasa (23/6/2020).

Saat menjenguk di RSUD Kabupaten Tangerang, Kapolres menanyakan mengenai kejadian yang dialami Andriansyah.

Andriansyah pun menjelaskan kronologi kejadian yang dialaminya.

Menurutnya, dia sempat melihat langsung kejadian penyerangan sehingga menjadi korban penembakan salah satu pengendara mobil yang ingin keluar dari Klaster Australia.

Kapolres Sugeng Hariyanto mengatakan, keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota. Selanjutnya kasusnya akan ditangani dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Masalah ini akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena korban sudah melaporkan permasalahan ini ke Polres Metro Tangerang Kota," ujar Sugeng.

Dia menambahkan bahwa Kapolri telah menginstruksikan mengenai negara tidak boleh kalah dengan preman, melainkan menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.

"Negara tidak boleh kalah dengan preman, saya selaku Kapolres akan terus menciptakan suasana Kamtibmas yang kondusif khususnya di Kota Tangerang," kata Sugeng.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto bersama Wakapolres AKBP Yudhistira Midyahwan menjenguk Andriansyah pengendara ojek online.

Saat menjenguk di RSUD Kabupaten Tangerang, Kapolres sempat bertanya mengenai kejadian yang dialami Andriansyah.

Kondisi Terkini pengendara ojek online yang Terkena Tembak Kelompok John Kei.
Kondisi Terkini pengendara ojek online yang Terkena Tembak Kelompok John Kei. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Andriansyah menjelaskan kronologi kejadian yang di alami dirinya.

Dia sempat melihat langsung kejadian penyerangan dan akhirnya dia menjadi korban penembakan.

Penembakan tersebut dilakukan oleh salah satu pelaku yang mengendarai mobil pada saat ingin keluar Cluster Australia.

Kapolres Sugeng Hariyanto mengatakan, keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.

Selanjutnya kasusnya akan ditangani dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Alhamdulillah korban penembakan sudah dilakukan operasi dan hari ini dia akan pulang," ujar Sugeng, Selasa (23/6/2020).

"Masalah ini akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena korban sudah melaporkan permasalahan ini ke Polres Metro Tangerang Kota," sambungnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menambahkan saat ini pihaknya masih memburu beberapa orang anggota kelompok John Kei.

Salah satunya adalah orang yang membawa senjata api dan menembakkan 7 kali ke udara.

"Pemilik dan pemegang senjata api itu, yang menembakkan 7 kali ke udara, masih dalam pengejaran," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020).

"Ini berdasarkan pengakuan beberapa pelaku yang kami amankan," sambungnya.

"Sementara ini dari pengakuan, senpi hanya satu. Jenisnya apa belum kita ketahui karena belum dapat senjatanya. Jadi kita belum tahu, nanti kalau sudah dapat senjatanya baru kita tahu dan kita sampaikan ya," kata Yusri.

WA Terakhir Nus Kei ke John Kei

Sementara itu, Nus Kei blak-blakan terkait penyerangan kelompok John Kei di kediamannya pada Minggu (21/6/2020) lalu.

Rumah Nus Kei yang berada di Klaster Australia Nomor 52, Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dirusak oleh para pelaku.

Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR.
Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR. (YouTube tvOneNews)

Bahkan pelaku menabrak sekuriti yang berjaga dan mengumbar tembakan hingga pengemudi ojek online mengalami luka.

Nus Kei menjelaskan bahwa kejadian ini hanya salah paham antara dirinya dengan John Kei.

Menurutnya ini merupakan masalah pribadi.

Ia pun membongkar percakapan dengan John Kei sebelum terjadinya keributan tersebut.

Mereka sempat menjalin komunikasi melalui aplikasi WhatsApp (WA).

"Memang kami saling WA. Dia minta ketemu," ujar Nus Kei saat ditemui Warta Kota di Green Lake City, Tangerang, Selasa (23/6/2020).

Nus Kei menyebut terjadi miskomunikasi dalam hal ini, yakni terkait pembagian hasil jual tanah di Ambon.

"Masalah kita berdua, selesaikan berdua. Jangan libatkan orang lain," ucap Nus Kei menirukan pesan WA yang dikirimkannya kepada John Kei.

Dirinya menegaskan tak ada saling mengancam dalam pesan singkat tersebut. Nus Kei pun berniat untuk berdamai dengan John Kei.

"Fair dong kalau saya WA seperti itu. Saya maunya damai saja, kita ini bersaudara. Dia keponakan saya. Ini paman dengan keponakannya. Kita ini masih satu garis keturunan," kata Nus Kei.

Kuasa Hukum Bantah John Kei yang Berikan Instruksi

Pengacara John Kei, Anton Sudanto membantah jika kliennya memerintahkan sejumlah orang untuk menyerang pamannya, Nus Kei.

Hal itu disampaikan Anton di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).

Pengacara John Kei, Anton Sudanta, di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
Pengacara John Kei, Anton Sudanta, di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan.

Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan.

"Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.

Saat ini, John Kei masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan hingga penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas. (Warta Kota/Tribunjakarta.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved