KPAD Lakukan Pendampingan Kasus Dugaan Pencabulan Bocah 6 Tahun di Bekasi

KPAD dalam hal ini, akan fokus melakukan pendampingan agar hak-hak korban yang masih berusia enam tahun tetap terpenuhi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Lokasi korban pertama kali dibawa oleh orang tidak dikenal di salah satu jalan di kawasan perumahan Kecamatan Bekasi Selatan. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mengaku, hingga kini pihaknya belum menerima aduan terkait dugaan kasus pencabulan bocah berusia enam tahun berinisial MA alias K.

"Sampai saat ini, pihak korban belum ada pengaduan ke kita," kata Ketua KPAD Kota Bekasi Aris Setiawan, Kamis, (25/6/2020).

Meski begitu, pihaknya sudah mendengar adanya dugaan kasus pencabulan tersebut. Untuk itu, KPAD berkewajiban melakukan pendampingan kepada korban.

"Tim sudah ke PPA (Perlidungan Perempuan dan Anak) Polres, untuk kasus hukumnya kita serahkan ke kepolisian, kita tetap mendampingi," ungkap Aris.

KPAD dalam hal ini, akan fokus melakukan pendampingan agar hak-hak korban yang masih berusia enam tahun tetap terpenuhi.

Tim psikolog anak juga akan diterjunkan untuk memantau secara rutin, kondisi mental anak agar tetap sehat meski menjadi korban dugaan pencabulan.

"Kita lakukan pendampingan, karena dalam kasus ini tentunya hak-hak anak harus tetap dipenuhi dan dijaga betul-betul," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, bocah berusia enam tahun berinisial MA alias K diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan seorang pria tidak dikenal, kejadian ini berlangsung pada, Rabu, (10/6/2020) sore.

Dugaan pencabulan yang menimpa MA diketahui setelah orangtuanya, MS (35) curiga anaknya tak kunjung pulang ketika hendak mengantar makanan ke rumah neneknya.

"Jadi waktu itu anak saya, saya suruh antar makanan ke rumah Mbahnya di Jalan Udang 5, tapi setelah itu dia enggak balik-balik lagi sampai 2 jam," kata MS.

Pembeli Bakso yang Diludahi Penjualnya di Meruya Selatan Tak Sangka Videonya Viral di Media Sosial

Pembeli Sudah Tahu Bakso Pesanannya Diduga Diludahi Pedagang, Ini yang Akhirnya Dilakukannya

Saat pertama kali ditemui, korban sempat terlihat linglung. Namun pada saat itu, MS dan suaminya belum curiga anaknya menjadi korban pencabulan.

"Awalnya belum ngomong banyak anak saya pas baru ditemuin, saya ajak pulangkan, cuma setelah itu baru kita curiga dia ngeluh sakit pas kencing sama ada bercak di celana dalamnya," ungkap MS.

Dari kecurigaan itu, barulah secara perlahan korban mau bercerita bahwa, dia sempat diajak pergi mengendarai sepeda motor oleh orang tidak dikenal.

"Sempat saya tanya anak saya 'kamu diapain aja', tapi dia justru mengajak saya cari di mana orangnya (pelaku)," ungkap MS.

MS dan suaminya lalu mengikuti kehendak sang putri, dia berusaha menunjukkan di mana pelaku saat menemui korban dan menurunkanya usai diajak pergi.

"Kita juga fokus cari CCTV di sekitar lokasi, ternyata benar anak saya dibawa sama orang pakai motor," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved