Anggota TNI Tewas Dianiaya
Anggota TNI Tewas di Hotel Mercure Batavia, Pelaku Oknum TNI hingga Teka-teki Motif Di baliknya
Direktur Penyidikan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Kolonel CPM Kemas Ahmad Yani, insiden penganiayaan anggota TNI di Jakarta Barat.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
"Berdasarkan keterangan saksi dan bukti rekaman CCTV, kemungkinan masih ada pelaku lain," ucap Kemas.
"Kedua, pelaku ini diduga sebagai warga sipil," sambungnya.
Sembilan saksi kejadian pun telah dimintai keterangannya.
"Saksi ini terdiri dari 4 orang sekuriti hotel dan 5 petugas PAM Covid," kata Kemas.
Khusus dugaan pelaku warga sipil, mereka diserahkan ke Polres Metro Jakarta Barat guna diproses hukum.
Sebabnya, lokasi kejadian berada di Hotel Mercure Batavia, Tambora, Jakarta Barat.
Meski begitu, Kemas belum dapat menjelaskan motif penganiayaan dengan dugaan penusukan dan penembakan ini.
"Untuk fakta dan sebenarnya, karena sudah ditangani POM Angkatan Laut, bisa ditanyakan ke POM AL," tutup Kemas.
Motif Pembunuhan Masih Bergulir
Direktur Penyidikan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Kolonel CPM Kemas Ahmad Yani, menanggapi kematian anggotanya, Serda Saputra, Babinsa Pekojan, Tambora Kodim 0503/JB.
"Untuk fakta dan sebenarnya, sudah ditangani POM Angkatan Laut, bisa ditanyakan ke POM AL," kata Kemas, saat diwawancarai awak media, di Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis (25/6/2020).
Sementara, sembilan saksi kejadian di lokasi telah dimintai keterangannya.
"Saksi ini terdiri dari empat orang sekuriti hotel dan lima petugas PAM Covid," kata Kemas.
Kemas menyatakan, ada kemungkinan pelaku lain yang membantu seorang oknum TNI Angkatan Laut (AL) ini.
"Oknum anggota TNI AL, Letda RW sudah ditahan di Puspomal, diproses sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI," ujar Kemas.
