Sisi Lain Metropolitan
Kisah Gloria, Perjuangan Hidup Sang Perias Jenazah Gratis di Jakarta
Selepas kepergian suami untuk selama-lamanya pada tahun 2018, jalan hidup Gloria Elsa Hutasoit (37) berubah. Ia menjadi perias jenazah gratis.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CONDET - Selepas kepergian suami untuk selama-lamanya pada tahun 2018, jalan hidup Gloria Elsa Hutasoit (37) berubah.
Ketika suaminya, Elco Namarubessy (37), dipanggil sang Khalik akibat penyakit diabetes dan gagal ginjal, banyak orang mengulurkan tangan untuk mengurus pemakamannya.
Ia merasa memiliki utang budi atas kebaikan itu sehingga memilih mengabdi sebagai seorang perias jenazah gratis di Jakarta.

Mengurus jenazah bukan hal baru bagi Gloria. Sejak lulus bangku SMA, ia sudah membantu memandikan jenazah.
Saat itu Gloria menemani ibunya yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Kemampuan merias didapatnya juga saat ia masih remaja. Saat itu, Gloria memang senang merias orang. Ia belajar merias secara otodidak dan belajar di salon-salon kecil.
Sebelum menjadi perias jenazah, ia sudah kerapkali merias orang.
Baru pada tahun 2017, ia memberanikan diri merias jenazah saudara dan keluarga terdekatnya. Namun, Gloria hanya sekadar membantu saja bukan sebagai seorang profesional.
Ia awalnya seorang ibu rumah tangga sedangkan suaminya bekerja sebagai seorang fotografer.

Malang menimpa keluarga mereka ketika pada tahun 2018, Elco meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Tekad Gloria untuk menjadi perias jenazah profesional memuncak. Panggilan hidupnya berubah begitu sang ajal menjemput Elco untuk selama-lamanya.
Sejak itu, tidak hanya sekadar bantu-bantu merias, ia benar-benar mulai menekuni pekerjaannya.
"Dia sakit gula terus mengalami kebutaan akhirnya terkena gagal ginjal sampai meninggal. Ketika kehilangan penglihatannya artinya dia juga kehilangan harapan hidup. Saat-saat itu lah justru banyak orang yang menolong hidup saya, saudara-saudara, teman-teman, keluarga, bahkan orang yang enggak saya kenal. Jadi, saya ingin bayar utang budi sama tuhan. Caranya ya dengan menjadi perias jenazah," ceritanya di kediamannya di kawasan Condet, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020).
Memulai menjadi perias jenazah tidak selalu berjalan mulus. Tidak jarang ia keliru dalam menanganinya.