Batuk Pada Anak Karena Infeksi Virus Atau Alergi? Kenali Gejalanya
Bun, melihat anak dalam kondisi sakit memang menjadi kegelisahan tersendiri bagi para orangtua.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM- JAKARTA - Bun, melihat anak dalam kondisi sakit memang menjadi kegelisahan tersendiri bagi para orangtua.
Selain merasa khawatir, orangtua seringkali dilanda rasa panik ketika menemukan anak dalam kondisi yang tidak sehat. Apalagi ditengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Gejala yang paling rentan dialami oleh anak, salah satunya adalah batuk Pilek.
Namun perlu diketahui, bahwa tidak semua batuk pilek ternyata karena infeksi virus. Beberapa diantaranya bisa saja terjadi akibat dampak alergi.
Hal ini diungkapkan oleh Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes dalam webinar Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk generasi maju.
"Jadi gejala alergi muncul di 3 organ, yaitu saluran cerna, kulit, dan saluran nafas," kata dia, Senin (29/6/2020).
Gejala alergi menurutnya bisa muncul pada 3 organ yang ada dalam tubuh sikecil.
Selain ruam pada kulit, alergi pada makanan tertentu bisa berdampak pada saluran pencernaannya seperti diare juga kolik atau sakit perut.
Selain itu, gejala alergi juga bisa timbul pada saluran pernafasan.
Nah apabila ini terjadi ada tiga cara bagi orangtua mengenali gejala batuk pilek pada anak untuk mengetahui apakah disebabkan karena infeksi virus atau alergi.
Pertama, cek kondisi tubuh anak. Apakah anak mengalami demam atau tidak.
Kemudian, kenali kapan waktu anak mengalami batuk. Apakah dominan pada malam hari, atau terjadi pada sepanjang hari.
Setelah itu jika batuk pilek pada anak disertai dahak, bagaimana teksturnya? kental disertai warna, atau encer namun bening.
Jika anak mengalami alergi, menurut dr Budi biasanya anak cenderung tidak mengalami demam.
Sementara pada infeksi virus, batuk pilek pada anak cenderung disertai dengan demam.
"Kemudian kalau infeksi kejadian batuk pileknya akan terjadi pada sepanjang hari. Sementara yang alergi terutama akan muncul pada malam hari," katanya.
Jika dahak dan ingus keluar pada anak yang mengalami batuk pilek, sebaiknya kenali bagaimana teksturnya dan warnanya.
• Ibu Model Iklan RCTI Oke di Pasar Terapung Meninggal: Alami Batuk dan Hipertensi, Ini Sosoknya
• Begini Cara Mengobati Batuk Tanpa Obat, Minum Madu Campur Air Hangat
Batuk yang diakibatkan infeksi menurut dr Budi, biasanya dahak dan ingusnya bertekstur kental dan berwarna.
Sementara batuk dan pilek akibat alergi dahaknya cenderung encer dan bening.
Setelah mengenali gejalanya, sebaiknya orangtua segera mendatangi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dalam kondisi sakit, hindari mendiagnosa atau mengobati sendiri tanpa bantuan dokter.
Selain membahayakan, anak akan menjadi lebih lama mendapat pertolongan yang tepat.
"Nanti dokter kalau sudah dikonsultasikan dengan bunda, dia akan memastikan apakah anak ini alergi dan apa pencetusnya. Kalau sudah pasti dokter akan lakukan tata laksana yang sesuai," tuturnya.