ASN Gantung Diri
Pemkot Jakarta Barat Pastikan Penyebab ASN Gantung Diri Bukan karena TKD Dipotong
Pantauan TribunJakarta.com, lokasi gudang tempat SH mengakhiri hidupnya berada di lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Kepala Bagian Umum dan Protokol Jakarta Barat, Raden Subandi membantah bahwa penyebab SH (36) nekat mengakhiri hidupnya karena stres Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dipotong.
"Yang jelas penyebabnya bukan karena TKD dipotong," kata Subandi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (30/6/2020).
Diketahui, SH adalah ASN di Pemkot Jakarta Barat yang ditemukan tewas gantung diri di gudang arsip dan barang di lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Sabtu (27/6/2020) sekira pukul 09.00 WIB.
Atas tewasnya SH yang tragis itu kemudian beredar info bahwa ASN itu nekat mengakhiri hidupnya karena stres membayar cicilan akibat TKD dipotong lebih dari 50% dampak pandemi Covid-19.
Subandi mengatakan, dugaan sementara SH nekat gantung diri karena adanya masalah keluarga.
"Masalah keluarga, bukan karena TKD dipotong," ucap Subandi.
Pantauan TribunJakarta.com, lokasi gudang tempat SH mengakhiri hidupnya berada di lantai 2B parkiran mobil kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Lubang eksos yang jadi tempat saksi mengecek ST ke dalam gudang saat evakuasi masih bolong.
Gudang tersebut dalam keadaan terkunci kendati tak dipasang garis polisi.
Subandi mengatakan, mobil minibus putih milik SH juga masih terparkir di parkiran Wali Kota, tepat di depan lokasi kejadian.
"Iya mobilnya masih di parkiran, kuncinya ada di Polsek jadi barang bukti," kata Subandi.
• Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi 1 Juli 2020 dengan Menerapkan Kebiasaan Baru
• Angka Kematian Postif Covid-19 di Kota Bekasi Nihil Sejak 26 Mei 2020
Jasad SH ditemukan pertama kali oleh pegawai Pemkot Jakarta Barat yang hendak membuka gudang tersebut pada Sabtu (27/6/2020).
Namun, lantaran gudang tersebut dikunci dari dalam dan tak ada jawaban dari dalam membuat pegawai curiga dan langsung memanggil temannya yang lain.
Akhirnya petugas tersebut mencoba masuk ke dalam gudang dengan membuka lubang eksos.
Namun, betapa terkejutnya ketika mendapati SH telah meregang nyawa dengan kondisi leher tergantung.
SH diduga nekat mengakhiri hidupnya pada Jumat (26/6/2020) sore seusai dia pulang bekerja.
Pasca kejadian itu, tiap malam pegawai Pemkot Jakarta Barat menggelar tahlilan di depan lokasi SH gantung diri.