Oknum Petugas PPSU Rusak Kantor LH
Diserang PPSU Mabuk, PJLP Lingkungan Hidup Mampang Lari ke Atas Genteng dan Sembunyi di Tong Sampah
Awal mula penyerangan ini terjadi ketika salah satu petugas PJLP memergoki lima PPSU Kelurahan Bangka sedang berkaraoke
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Jumat (3/7/2020) malam, Suatman, Sanuriyanto, Darmadi, Yulianto, Imam suwangsa, dan Kusman tengah berjaga di kantor Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan.
Keenamnya merupakan petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Lingkungan Hidup Mampang Prapatan.
Hingga pukul 20.00 WIB, mereka masih menjalani aktivitas pekerjaan seperti biasa.
Namun, hanya berselang setengah jam, terjadi keributan yang membuat mereka kocar kacir.
Keributan itu disebabkan saat kantor mereka diserang lima petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Bangka.
Posisi kantor Kelurahan Bangka dan kantor Lingkungan Hidup Mampang Prapatan bersebelahan.
Kedua kantor tersebut hanya dipisahakan tembok setinggi dua meter.
Awal mula penyerangan ini terjadi ketika salah satu petugas PJLP memergoki lima PPSU Kelurahan Bangka sedang berkaraoke.
Para petugas PPSU tersebut mengira anggota PJLP yang memergoki mereka merekam kegiatan tersebut dengan ponselnya.
Padahal, mereka hanya sekadar menengok dari sebuah truk.
"Disangkanya direkam. Nah PPSU ini ketakutan dimasukkan ke medsos (media sosial). Akhirnya ngejar ke sini," ujar Plt Kepala PJLP Lingkungan Hidup Mampang Prapatan, Nandang, Senin (6/7/2020).
• Sopir Truk Mendanai Tawuran Remaja di Jalan Daan Mogot
• Ayah dan Dua Anak Korban Kebakaran di Lubang Buaya Dirujuk ke RSCM
• Polisi Masih Lakukan Pengejaran Terhadap 8 Anak Buah John Kei
Keenam petugas PJLP yang tengah piket malam pun dikejar.
Beberapa di antaranya mengalami penganiayaan hingga mengalami luka memar di bagian wajah.
"Jadi mereka sampai kejar ke belakang. PJLP kita ada yang ngumpet ke tong sampah, ada yang naik ke genteng. Pada mencar semua karena ketakutan," jelas Nanang.