Sisi Lain Metropolitan

Peduli Dengan Mahasiswa Perantau, KBM Unindra Bagikan Makanan Gratis

Adapun sasaran utama makan gratis ini, yakni mahasiswa perantau yang memang tak bisa kembali ke kampung halaman

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana pembagian makanan gratis untuk mahasiswa yang diadakan KBM Unindra di Warteg Subsidi Bahari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/7/2020) 

Dana

Dibalik suatu kegiatan pastilah ada masalah pada pendaannya.

Untuk itu, segala persiapan terkait dana sudah matang dirincikan oleh pihak KBM Unindra.

Andre mengatakan untuk dana ini berasal dari donasi mahasiswa juga.

Sehingga dari mahasiswa untuk mahasiswa.

"Kalau dana ini merupakan sisa donasi dari mahasiswa juga. Jadi awalnya kami punya dua opsi, mau jadi sembako atau makanan cepat saji. Akhirnya dirembukan dan diputuskan jadi makanan cepat saji aja," katanya.

Sehingga mahasiswa yang datang berhak memilih lauk pauk yang akan mereka makan dengan maksimal harga paket Rp 15 ribu.

"Kalau makan kan mereka bisa pilih sendiri lauknya apa. Jadi kita paketin makanan Rp 15 ribu," jelas Andre.

Suasana pembagian makanan gratis untuk mahasiswa yang diadakan KBM Unindra di Warteg Subsidi Bahari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/7/2020)
Suasana pembagian makanan gratis untuk mahasiswa yang diadakan KBM Unindra di Warteg Subsidi Bahari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/7/2020) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Bantu sesama

Setelah berlangsung beberapa kali, Andre menyadari bahwa kegiatan ini tak hanya membantu sesama mahasiswa saja.

Kegiatan ini pun turut membantu usaha makanan yakni warung makan yang tururt terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, melalui kegiatan makan gratis ini KBM turur membantu warga sekitaran.

Sebab, meski sasaran utamanya mahasiswa, KBM tetap membagikan makanan cepat saji ini untuk masyarakat sekitar seperti pemulung, yatim dan dhuafa.

"Memang sasaran utamanya mahasiswa, tapi kalau ada pemulung atau apapun yang lewat juga kita berikan selagi persedian masih ada," katanya.

"Sebab 50 porsi ini habisnya bisa dua sampai tiga jam. Jadi tergantung mahasiswa kapan datangnya," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved