Virus Corona di Indonesia
Tolak Dievakuasi, Satu Keluarga di Kebon Jeruk Adu Mulut dengan Petugas Kesehatan
Lurah Duri Kepa, Marhali membenarkan kejadian itu berada di wilayahnya pada Rabu (8/7/2020) siang kemarin.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Adu mulut terjadi saat petugas berusaha mengevakuasi warga positif Covid-19 yang tinggal di Gang Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dalam video yang diterima TribunJakarta.com terlihat seorang perempuan berkemeja putih yang merupakan petugas Puskesmas berargumen dengan seorang warga yang yang enggan diisolasi.
Keduanya saling berbalas argumen dengan nada tinggi karena dipisahkan jarak sekitar 10 meter diantara kelompok petugas dan warga tersebut.
"Setiap orang yang terkena virus ini, bisa aja dia enggak punya gejala. Tapi dia masih bisa menularkan ke orang lain," kata perempuan itu mencoba memberi penjelasan.
Namun, alih-alih menurut, warga itu tetap bersikeras bahwa dia tak mau diisolasi.
Hal itu membuat petugas kembali naik pitam.
"Kami membujuk bapak ke Wisma Atlet untuk kebaikan bersama masyarakat disini," ujar petugas tersebut.
Dikonfirmasi, Lurah Duri Kepa, Marhali membenarkan kejadian itu berada di wilayahnya pada Rabu (8/7/2020) siang kemarin.
Dikatakannya, kemarin, petugas berusaha membujuk satu keluarga berjumlah empat orang yang positif Covid-19 untuk dievakuasi ke Wisma Atlet.
Sebab, menurut laporan warga sekitar, sekeluarga itu tetap membandel keluyuran saat diharuskan isolasi mandiri di rumah.
Adapun kepala keluarga itu merupakan pedagang Pasar Patra yang telah jalani swab test dari pihak Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
Adapun kepala keluarga itu merupakan pedagang Pasar Patra yang telah jalani swab test dari pihak Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
"Yang dibawa hanya 4. Karena mereka ini yang melakukan isolasi mandiri tapi tidak disiplin menjalani isolasi mandirinya. Suka keluar dan sebagainya," kata Marhali saat dikonfirmasi, Kamis (9/7/2020).
"Kan kalau kita swab test itu, salah satu anggota keluarga ada yang dinyatakan positif maka anggota keluarganya yang lain kita lakukan swab juga," tambahnya.
Marhali mengatakan, kendati sempat menolak, satu keluarga itu akhirnya bersedia menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
"Dengan pendekatan warga, pengurus warga, aparat, alhamdulillah akhirnya mereka bersedia dievakuasi," kata Marhali.
• Baliho Viral di Depok, Kepala Diskominfo Akui Rekayasa Masker yang Digunakan Forkopimda
• Berharap Kerugian BNI Rp 1,7 Triliun yang Dibobol Maria Pauline Dibawa kembali ke Indonesia
27 Positif
Marhali menjelaskan di wilayah tersebut yang dekat dengan Pasar Patra ada 27 orang yang positif Covid-19.
Hal itu diketahui dari swab test yang digelar di pasar tersebut.
"Kan kalau kita swab test itu, salah satu anggota keluarga ada yang dinyatakan positif maka anggota keluarganya yang lain kita lakukan swab juga," ujarnya.
Sedangkan untuk satu keluarga yang menolak itu terdiri dari bapak dan dua anaknya.
Dijelaskan, mereka telah menjalani swab test kedua dan hasilnya menunjukkan, tiga orang dari keluarga itu masih positif Covid-19.
"Yang negatif istrinya. Yang bapak dan dua anaknya masih positif," kata dia.