Kabar Artis
Kisah Hidup Roy Marten Semasa Muda, Makan Ayam Cuma di Momen Penting & Kerap 'Menoyor' Orang
Aktor Roy Marten menceritakan kehidupannya semasa muda ketika tinggal di Salatiga, Jawa Tengah.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
lihat foto
"Iya, terus masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa itu makannya bulgur sekitar sebelum sampai sesudah merdeka," aku Roy Marten.
"Apa itu?" tanya Gading Marten.
"Bulgur adalah makanan untuk kuda, bayangin coba. Zaman itu nasi merupakan kemewahan luar biasa. Soekarno ketika itu mau berdikari dan keluar dari PBB, jadi masyarakat susah tetapi kita enggak. Tetangga banyak yang mengalami kesusahan," imbuh Roy Marten.
Meski demikian, kehidupan sulit itu mulai menemukan titik terang ketika era Presiden Soeharto, investasi asing masuk ke Indonesia.
"Ekonomi mulai bergerak, papa beli motor tahun 1968-1969. Ini motornya setara dengan Lamborghini kalau zaman saat ini. Yang punya motor itu hanya sembilan di Salatiga," ucap Roy Marten.
Ayah dua anak tersebut menjelaskan, ia kerap kali mendapatkan perundungan semasa itu karena wajahnya yang mirip bule.
• Susi Pudjiastuti Cerita Borong 30 Pesawat, Sandiaga Uno Takjub Sampai Tertawa: Kayak Beli Kacang
"Ketika itu masih semangat anti-Belanda terus kebetulan wajah kita agak kebule-bulean. Kemudian, didepan sekolah itu ada anak tentara yang nakal dan mau ngeroyok. Jadi tiap hari dipaksa berantem tetapi jadi pemberani juga," papar Roy Marten.
Selain itu, Gading Marten mempertanyakan kebiasaan sang ayah yang kerap kali menyapa orang tak dikenal di tengah jalan.
FOLLOW JUGA:
"Papa dulu katanya suka menoyor orang terus bilang 'Roy Salatiga', biar apa?" tanya Gading Marten.
"Biar dikenal," jawab Roy Marten.
