Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Tagih Janji Anies Cabut PSBB Masa Transisi Bila Kasus Covid-19 Meroket

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bakal mencabut status Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB masa transisi jika kasus Covid-19 kembali meroket.

Dengan demikian, pembatasan ketat bakal kembali diterapkan di Jakarta seperti yang terjadi sebelum Anies melonggarkan PSBB.

Menurutnya, kebijakan ini harus berani diterapkan Anies demi menekan penyebaran Covid-19 di ibu kota.

“Kalau (kasus Covid-19) masih naik ya baru berani tutup, rem darurat. Pak Anies kan pernah bilang kesehatan nomor satu,” ucapnya, Selasa (14/7/2020).

• Gandeng Reza Rahadian Sambil Pamer Cincin, Prilly Latuconsina: Tidak Pernah Menyangka Secepat Ini

Selama masa transisi ini, tercatat DKI Jakarta sudah tiga kali memecahkan rekor penambahan kasus harian Covid-19.

Pertama, pada 8 Juli 2020 di mana terdapat 344 kasus baru. Kemudian pada 11 Juli dengan 359 kasus dan terakhir pada 12 Juli lalu ada penambahan 404 kasus Covid-19.

Bila nantinya status PSBB masa transisi dicabut, politisi PAN ini mengatakan, Pemprov DKI harus berani menutup kembali sejumlah sektor usaha yang secara bertahap mulai dibuka Anies, termasuk bioskop.

“Sekolah saja belum buka, masa bioskop mau buka. Keterlaluan sekali,” ujarnya.

• CCTV Gelap dan Jenazah Membusuk Jadi Kendala Polisi Ungkap Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo

Terkait wacana rem darurat ini, politisi PDIP Gilbert Simanjuntak sempat tak sepakat dengan Zita.

Sebab, saat ini kas daerah Pemprov DKI sedang seret imbas pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir.

Meski demikian, Zita tetap yakin, Pemprv DKI mampu menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Covid-19.

Terlebih, bansos masih terus disalurkan Pemprov DKI hingga saat ini.

• Tertabrak Truk Container Di Cakung, Pengendara Sepeda Motor Alami Luka Di Bagian Perut

“Sembako kan masih terus berjalan, jadi sebenarnya enggak apa-apa kalau kondisi positifnya tinggi seperti ini kita rem darurat,” kata Zita.

“Yang harus dinomorsatukan kan warga/masyarakat, bukan yang lain,” sambungnya.