Dibantu Anggota DPRD DKI Jakarta, Arista Siswi Peraih Ratusan Penghargaan Bisa Kembali Bersekolah

Tak diterima di sekolah negeri, Aristawidya Maheswari (15), akhirnya mengenyam pendidikan kembali. Ia masuk SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana pertemuan pihak keluarga Arista, Bang Kent dan pihak SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/7/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Tak diterima di sekolah negeri, Aristawidya Maheswari (15), akhirnya mengenyam pendidikan kembali.

Arista merupakan seorang anak yatim piatu sekaligus alumni SMPN 92 Jakarta yang berprestasi di bidang seni.

Terhitung, lebih dari 700 karya lukisnya mendapatkan penghargaan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota, provinsi hingga Nasional.

Selain itu, karyanya juga mengantarkan Arista bertemu dengan pejabat negara, diantaranya ialah Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan almarhum istri SBY, Ani Yudhoyono, Mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sayangnya, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 Arista tak diterima di sekolah negeri akibat faktor usia.

Usianya yang baru menginjak 15 tahun 8 bulan membuatnya gagal di semua jalur PPDB yang ia coba.

Namun, kabar gembira datang kepadanya.

Pada hari ini, Kamis (16/7/2020), Arista yang ditemani neneknya, Siwi Purwanti mendaftarkan diri ke SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, Pulogadung, Jakarta Timur.

Masuknya Arista ke sekolah ini pun berkat bantuan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth atau akrab disapa Bang Kent.

"Kedatangan saya hari ini mengadvokasi supaya Arista bisa masuk sekolah. Kebetulan kemarin salah satu korban PPDB. Daftar PPDB enggak diterima padahal berprestasi punya 700 medali. Alhamdulillah Yayasan Muhammadiyah mengopeni dia," kata Bang Kent di lokasi.

Selanjutnya pihak keluarga Arista bersama Bang Kent menemui pihak sekolah.

Pihak sekolah pun menyambut Arista dengan tangan terbuka dan akan mewadahi dan mengembangkan bakat seni lukisnya itu.

"Sebuah kebanggaan luar biasa Arista memilih sekolah kami. Saat Arista datang kebetulan jurusan IPS yang kosong dan masih ada bangku. Dan, setelah dilihat sejarahnya luar biasa sosok Arista ini. Nantinya akan dikembangkan bakatnya. Pihak kami sudah berkoordinasi dengan guru seni budaya," kata Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11, Rosita Sari

Siswi Berprestasi Gagal Masuk SMA Negeri Akibat Faktor Usia

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved