Persija Jakarta

Mantan Ketua Umum The Jakmania Upayakan Perdamaian dengan NJ Mania

Pada saat masih menjadi pemimpin The Jakmania periode 2015-2017, Richard Achmad sering bertemu dan mengajak para pemimpin NJ Mania berdiskusi

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews/Irwan Rismawan
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania membawa poster bertuliskan Bambang Pamungkas dan angka 20 (nomor punggung Bepe) saat Persija melawan Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019) malam. Laga tersebut merupakan laga resmi terakhir Bepe bersama Persija Jakarta setelah ia mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Dalam laga ini, Persija Jakarta harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 1-2. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto menceritakan awal mula terjadinya perselisihan antara The Jakmania dengan suporter NJ Mania (North Jakarta Mania).

NJ Mania merupakan julukan dari suporter tim asal Jakarta lainnya yakni Persitara Jakarta Utara.

Seperti diketahui, hubungan kedua kelompok suporter tersebut memang dikenal tidak harmonis dan selalu terlibat perselisihan.

Meski sama-sama berasal dari daerah yang sama yakni DKI Jakarta, hubungan suporter The Jakmania dengan NJ Mania tidak harmonis.

Bahkan, dalam beberapa kesempatan pernah terjadi kericuhan besar, tak jarang menimbulkan korban jiwa.

Menurut Richard, awal mula terjadinya perselisihan bermula dari promosinya Persitara ke Liga Super Indonesia pada tahun 2008/2009.

Para suporter yang berasal dari wilayah Jakarta Utara pastinya akan mendukung tim jagoannya di kompetisi kasta teratas Liga Indonesia.

Sebelum mendukung Persitara, masyarakat pecinta bola di Jakarta Utara sudah terlebih dahulu mendukung Persija.

Namun, setelah ada tim yang berasal dari Jakarta Utara, mereka akhirnya mendirikan kelompok suporter NJ Mania.

Hal tersebut menjadi gengsi tersendiri karena di wilayah DKI Jakarta sudah ada Persija yang sudah lebih dulu berada di kasta tertinggi.

"Kalau sama teman-teman di utara awalnya tidak terjadi apa-apa, mereka awalnya anggota The Jakmania juga. Karena dulu itu Persitara masuk ke Liga 1, akhirnya ada gengsi," kata Richard Achmad saat live bersama TribunNetwork.

Pada saat masih menjadi pemimpin The Jakmania periode 2015-2017, Richard Achmad sering bertemu dan mengajak para pemimpin NJ Mania berdiskusi.

Hal tersebut bertujuan menyatukan visi agar perselisihan dikalangan suporter tidak semakin melebar.

AC Milan Lanjutkan Tren Positif, Kalahkan Parma dengan Skor Mencolok 3-1

Arsenal Taklukkan Liverpool dengan Skor Tipis 2-1

"Saya itu selalu silaturahmi sama teman-teman di utara, tanpa publikasi. Apa sih yang menjadi kendala. Persoalan pro dan kontra, tapi bagaimana kita coba mengurangi sedikit demi sedikit hal-hal benturan yang terjadi," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved