Penemuan Mayat di Pinggir Tol
Misteri Kematian Editor Metro TV, Pakar: Tanpa Sidik Jari & Rekaman CCTV, Apa yang Bisa Diharapkan?
kematian jurnalis dan Editor Metro TV, Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Misteri kematian jurnalis dan Editor Metro TV, Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu, belum terungkap.
Sudah hampir satu pekan, polisi belum menemukan titik terang dalam kasus kematian korban dengan luka tusuk di bagian dada kiri dan leher.
Polisi mengakui kesulitan dalam melakukan penyelidikan perkara itu, mulai dari masalah identifikasi jasad korban yang sudah membusuk hingga sulitnya mendapatkan rekaman CCTV di lokasi.
Padahal, sudah ada 27 saksi dari keluarga, rekan kerja, kekasih dan masyarakat yang ada di sekitar tempat ditemukannya jasad korban telah dimintai keterangan.
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai, dua kendala dalam penyelidikan itulah yang menjadi persoalan Polisi sampai saat ini belum mengungkap pelaku di balik kematian korban.
"Tanpa sidik jari, tanpa rekaman CCTV, apa yang bisa diharapkan? Mengandalkan semata-mata pengakuan, tak mungkin. Rentan error," kata Reza saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Reza mengatakan, kasus kematian Yodi ini diduga sebagai refleksi agresi amarah seseorang.
Hal tersebut dinilai karena pelaku mengetahui persis titik tubuh yang ditusuk berakibat mematikan jika dilukai.
Namun, Reza juga tidak ingin menduga-duga dan menilai kasus itu dapat dikatikan dengan orang dekat.
"Apa sebetulnya definisi orang dekat? Saudara sedaerah tapi tinggal di seberang lautan dan hanya ketemu sekali setahun, itu orang dekat? Sebaliknya, teman medsos yang belum pernah ketemu langsung tapi chatting setiap hari bisa disebut sebagai orang dekat?" katanya.
Sebelumnya, editor video Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat kemarin.
Jasad Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR tepat pukul 11.45 WIB.
Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Korban pun saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakrta Timur, untuk dilakukan otopsi.
Hasilnya, korban mengalami luka pada bagian dada kiri dan leher yang diduga akibat senjata tajam.
Hingga kini, jasad Yodi pun telah dimakamkan pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Wakaf Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu pagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Kematian Editor Metro TV Belum Terungkap, Pakar Sebut karena Tak Ada Rekaman CCTV"
CCTV gelap jadi kendala
Ahli Viktimologi Heru Susetyo mencoba menilik pesan dari terduga pembunuh Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Heru Sesutyo mengatakan pesan itu bisa dilihat dari posisi pisau yang ditemukan di lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo, di Tol JORR Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat lalu (10/7).
Untuk diketahui, penemuan jasad itu ditemukan oleh tiga anak-anak yang bermain layang-layang.
TONTON JUGA:
Hingga kemudian mereka melaporkannya ke warga dan polisi setempat.
Yodi Prabowo ditemukan tewas setelah menghilang selama tiga hari sejak Selasa (7/7/2020).
Saat ini jenazah editor Metro TV itu telah dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat Timur, Tangerang Selatan setelah dilakukan otopsi di RS Kramat Jati.
• 6 Artis Bertemu Jokowi di Istana dari Boy William hingga Andre Taulany, Apa Isi Pertemuannya?
Berdasarkan pemeriksaan, Yodi Prabowo tewas dengan luka tusuk di bagian leher dan badan.
Bahkan, sebilah pisau ditemukan di sebelah tubuh korban.
Meski demikian, harta benda Yodi seperti sepeda motor, ponsel dan uang tak hilang.
FOLLOW JUGA:
"Luka di leher itu mengakibatkan robek di tenggorokan. Itu yang membuat korban meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di kepada TribunJakarta, Senin (13/7/2020).
Sementara itu, tusukan di dada sebelah kiri Yodi Prabowo juga mengakibatkan luka parah.
"Untuk luka di dada itu sampai menembus tulang iga dan paru-paru," tegas Yusri.
• Persiapan Idul Adha, Berikut Tips Mengolah Daging Kurban Agar Empuk
Lantas apa arti di balik penemuan pisau yang diduga digunakan untuk membunuh Yodi Prabowo?
Dilansir dari acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Rabu (15/7), Ahli Viktimologi, Heru Susetyo menilai pelaku sengaja meninggalkan pisaunya.
Pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.

"Terkait dengan proses ataupun modus operasi sampai terbunuhnya saudara Yodi Prabowo saya melihatnya memang sepertinya ada pesan yang ingin diberikan oleh tersangka atau pelaku dengan meninggalkan pisau di tempat tak jauh dari korban," kata Heru.
Heru menjelaskan, lazimnya pisau tak akan ditinggalkan begitu saja agar tak mudah diketahui jejaknya.
Untuk itu, Heru yakin bahwa pelaku ingin memberikan pesan.
• Terkuak Tarif Hana Hanifah Rp 30 Juta Sekali Kencan, Keluarga Sudah Ingatkan Cari Pekerjaan Halal
"Karena kalau seorang profesional yang memang tujuannya ingin membunuh dan tidak ingin terlacak secara cepat, tidak ingin diketahui secara cepat tentunya dia berusaha menghilangkan jejak-jejaknya."
"Tapi ini kan seperti memberikan pesan entah kepada siapa, entah kepada keluarganya Yodi, entah orang-orang sekitarnya," tegas Heru Susetyo.
Heru menduga pelaku ingin menunjukkan betapa marahnya ia pada Yodi.
"Bahwa orang ini sudah saya hukum, sudah jadi korban kemarahan saya, korban dan sebagainya. Jadi saya melihat ada pesan yang disampaikan dengan meletakkan pisau tak jauh dari korban, karena melihat posisinya bahwa almarhum ditemukan setelah tiga hari dari Rabu hingga Jumat, artinya ada jeda waktu cukup panjang," terang Heru.
• Teka-teki Editor Metro TV Meninggal, Kekasih Diperiksa 2 Kali yang Sebut Yodi Prabowo Punya Masalah
Lihat videonya mulai menit ke-2:38:
CCTV Gelap dan Jenazah Membusuk Jadi Kendala Polisi
Empat hari setelah jenazah Yodi Prabowo ditemukan, polisi belum bisa memecahkan teka-teki kasus kematian Editor Metro TV itu.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pihaknya menemui sejumlah kendala di tengah upaya mengungkap kasus ini.
Yusri mengatakan, polisi telah memeriksa dua rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi.
Namun, satu di antaranya rekaman CCTV tersebut kurang terlihat jelas.
"Maka itu kami akan meminta tim ahli dari kepolisian agar CCTV-nya terlihat lebih terang," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).
Kendala lainnya, jelas Yusri, jenazah Yodi Prabowo yang hampir membusuk ketika ditemukan.
"Sudah hampir membusuk ya, karena sudah tiga hari. Ini makanya sedang kita dalami pelan-pelan lagi sama penyidik," ujar dia.
Kekasih Yodi Prabowo Diperiksa 2 Kali
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan jika kekasih Editor Metro TV, Suci Fitri Rohmah (21) telah diperiksa sebanyak dua kali.
“Betul, sudah diperiksa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (13/7/2020).
Meski demikian, kepolisian enggan merinci mengenai pemeriksaan tersebut.
Termasuk, jumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada Suci.
• Panduan Salat Idul Adha 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 dari Kemenag
"Ya kami tidak boleh dibeberkan (hasil pemeriksaan Suci)," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Suci sudah dua kali dimintai keterangan oleh polisi.
Rinciannya, pada Jumat 10 Juli 2020 dan Sabtu 11 Juli 2020.
Sebelumnya, Suci Fitri Rohmah menceritakan jika Yodi Prabowo pernah mengaku memiliki masalah pada seseorang.
Hal tersebut diungkap Suci saat menuturkan rencana pernikahan mereka.
Suci Fitri Rohmah mengaku belum sepenuhnya dapat mempercayai kepergian sang kekasihnya itu di kala akan merencanakan penikahan.
• Pisah dari Laudya Chyntia Bella, Ini Kata-kata Manis Engku Emran pada Sang Putri yang Lulus SD
"Tahun 2022 rencana mau menikah, masih pembicaraan dan menetapkan tanggalnya," kata Suci dilansir WartaKota.
Selain itu, Suci menuturkan jalinan kasihnya dengan Yodi Prabowo telah memasuki tahun ketujuh.
Suci mengakui mereka saling kenal semenjak masih sekolah dahulu, hingga kemudian masing-masing bekerja.

"Udah tujuh tahun pacaran," aku Suci Fitri Rohmah.
Kendati dikenal sebagai orang yang pendiam di mata teman-temannya, Suci mengaku almarhum sosok yang perhatian kepadanya.
Saking perhatian yang diberikan, almarhum tak segan-segan cerewet kepadanya saat sedang jatuh sakit.
• Editor Metro TV Terakhir Pamit Kerja Selasa Sore, Adik Ungkap Kebiasaannya Tiap Tengah Malam Begini
"Anaknya baik, kalau sama orang lain dia pendiam tapi sama pacarnya dia cenderung bawel, lebih perhatian. Kalau ada keluhan sakit, dia kayak mama saja, bawel banget," ucap Suci Fitri Rohmah.
Suci menjelaskan, sempat menjalin hubungan komunikasi sebelum almarhum ditemukan sudah terbujur kaku tak bernyawa.
Ia tak menyangka komunikasi tersebut untuk yang terkahir kalinya.

"Jam 10 hari Selasa (7/7/2020) dia kasih kabar, tapi saya bales Rabu (8/7/2020) pagi dan itu hanya ceklis saja. Sempat bilang HP error," imbuh Suci Fitri Rohmah.
Selain itu, Suci menuturkan bahwa almarhum sempat menunjukkan sikap yang tak biasa kepadanya.
Suci menyatakan, kekasihnya itu sempat mengaku memiliki permasalahan. Namun, almarhum belum sempat bercerita.
Meski demikian, Suci memberikan solusi agar Yodi menceritakan kepada teman atau rekan yang dipercayainya.
"Sempat dia ngomongnya agak ngawur. Dia sempat bilang, 'kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?' Aku jawab, 'apaan sih. Istighfar.'"
"Sempat almarhum bilang kayak ada masalah, cuma dia belum berani cerita ke saya. Saya bilang ceritain ke teman atau siapa yang kamu percaya biar lega," jelas Suci.
Usai komunikasi itu, Suci mengaku tak lagi dapat berkomunikasi dengan Yodi.
Hingga kemudian, tersiar kabar duka tentang penemuan jasad korban kepada Suci dan keluarga pada Jumat (10/7/2020) siang.
SIMAK VIDEONYA: