Pilkada Kota Tangsel
Peraih Nilai Tertinggi Konevsi Cawalkot Tangsel PSI Lebih Pilih Bersanding dengan Keponakan Prabowo
Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel Muhamad memilih keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tangsel Partai Hanura Amar mengatakan, partainya mendukung Muhamad dan Sara sebagai bakal pasangan calon di Pilkada Tangsel 2020.
"Rekomendasinya kami berubah, SK rekomnya berubah di DPP (Dewan Pimpinan Partai), jadinya Muhamad sama Saras," ujarnya.
Amar pun berharap langkah Hanura untuk tetap mendukung Muhamad pada Pilkada Tangsel diharapkan bisa diikuti oleh PSI, walaupun tidak jadi berpasangan dengan Azmi.
"Kita berharap PSI berjiwa besar tetap bergabung bersama kita," ungkapnya.
Menurut dia, dukungan dari PSI bisa mempermudah proses pemenangan Muhamad dan wakil barunya Sara di Pilkada Tangsel.
Sebab, bakal pasangan calon Muhamad dan Sara sudah mendapat dukungan dari Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan.
"Tetap gabung ke Muhamad-Sara sehingga untuk memenangkan Pilkada 2020 lebih mudah," kata Amar.
Muhamad dapat nilai tertinggi

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah mengumumkan 11 nama yang lolos konvensi penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan.
Dari 11 orang yang lolos, Sekretaris Daerah Tangsel Muhamad mendapatkan nilai paling tinggi.
Ketua Panitia Konvensi DPP PSI, Isyana Bagoes Oka mengatakan, 11 orang tersebut merupakan hasil seleksi dari 27 bakal calon yang mendaftar penjaringan pada pada tanggal 1 September 2019.
Namun jumlah tersebut kian menyusut setelah adanya proses administrasi.
Saat itu hanya ada 18 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut seleksi wawancara melalui tim panel juri independen.
Juri independen yang terlibat untuk menjamin kualitas hasil konvensi PSI yakni mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, pakar psikologi politik Hamdi Muluk, ekonom Faisal Basri, mantan Komisioner KPK Bibit Samad Rianto, dan sineas Ernest Prakasa.
"Untuk bobot nilai wawancara lebih besar dari bobot nilai survei dengan perbandingan 60% bobot nilai wawancara dan 40 persen bobot nilai survei," kata Isyana dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/5/2020).