Gelar Aksi Demo, Komunitas Pekerja Seni Jakarta Dangdutan di Depan Kantor Anies Baswedan

Aksi dangdutan ini digelar sebagai bentuk protes mereka atas kebijakan Anies yang dianggap tak memihak para pekerja seni

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Aksi demo yang digelar di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Massa aksi yang mengatasnamakan diri Komunitas Pekerja Seni Jakarta menggelar pertunjukan musik dangdut di depan kantor Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota.

Aksi dangdutan ini digelar sebagai bentuk protes mereka atas kebijakan Anies yang dianggap tak memihak para pekerja seni yang menggantungkan hidupnya dari musik.

Pasalnya, selama masa pandemi Covid-19 ini, Anies melarang gelaran pertunjukan musik, baik itu berupa konser maupun organ tunggal di setiap acara resepsi pernikahan.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, meski jumlah peserta aksi tak lebih dari 30 orang, namun aksi mereka cukup meriah.

Sejumlah alat musik lengkap dengan beberapa orang biduan pun tampak memeriahkan aksi demo ini.

Seperti pada acara orgen tunggal pada umumnya, sang biduang membawakan beberapa lagu dangdut dan beberapa orang lainnya tampak membentangkan spanduk berisi kritikan terhadap Anies.

Sang biduan pun beberapa kali tampak menggoda petugas kepolisan dan Satpol PP yang sedang berjaga.

Para demonstran pun mempersilahkan petugas keamanan untuk memilih lagu yang akan dibawakan.

"Ayo pak request pak. Enggak apa-apa gratis kok," ucap sang biduan, Kamis (23/7/2020).

Perjuangan Rozikin 34 Tahun Berdagang Klepon, Hingga Mampu Sekolahkan Anak ke Perguruan Tinggi

Positivity Rate Covid-19 Masih di Atas Standar WHO, Anies Baswedan Klaim Masih Aman

Setelah menggelar aksi dangdutan itu, barulah para demonstran menyampaikan orasi mereka dari atas mobil komando.

Satu per satu tuntutan mereka dibacakan di depan kantor mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Gubernur harus memperbolehkan pekerja seni di Jakarta bekerja atau bermusik lahi dengan menerapkan adaptasi baru," ujar sang orator.

Bila dalam waktu dekat ini tak juga memperbolehkan acara pernikahan dengan mengundang orgen tunggal, maka Anies pun diminta menanggung biaya hidup mereka.

"Kami sudah empat bulan tidak bekerja, kami juga butuh menafkahi keluarga kami," kata sang orator.

"Kelangsungan hidup pekerja seni di tengah pandemi harus bisa dijamin," teriaknya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved