Penemuan Mayat di Pinggir Tol

Nada Tinggi Ibunda Yodi Prabowo Sakit Hati Anaknya Diduga Bunuh Diri: Masa Tusukannya Banyak Gitu

Turinah, ibunda Editor Metro TV Yodi Prabowo mengutarakan kekesalan anaknya diduga bunuh diri. Ia sakit hati dan tak terima.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com/Tangkap layar youtube Kompas TV
Turinah, Ibunda dari editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan meninggal dunia buka suara mengenai anaknya. 

Proses penyidikan sudah berjalan hingga 34 saksi dimintai keterangan. Bahkan rekonstruksi di tempat kejadian perkara juga sudah dilakukan.

Pemakaman editor video Metro TV Yodi Prabowo di Ciputat Timut, Tangsel, Banten, Sabtu (11/7/2020).
Pemakaman editor video Metro TV Yodi Prabowo di Ciputat Timut, Tangsel, Banten, Sabtu (11/7/2020). (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Pakar Duga Bunuh Diri

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan ada beberapa kalimat atau pernyataan seseorang yang merupakan pertanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri.

Ia mencontohkan, misalnya pernyataan "Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?"

"Orang awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation atau pemikiran tentang bunuh diri," kata Reza, kepada Warta Kota (grup TribunJakarta), Rabu (22/7/2020).

Pemikiran semacam ini katanya sama sekali tidak boleh dianggap enteng.

"WHO, misalnya, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri lalu berlanjut ke langkah bunuh diri, berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya," papar Reza.

Pemakaman editor video Metro TV Yodi Prabowo di Ciputat Timut, Tangsel, Banten, Sabtu (11/7/2020). Yodi ditemukan tewas di pinggir Jalan Tol Ulujami, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020).
Pemakaman editor video Metro TV Yodi Prabowo di Ciputat Timut, Tangsel, Banten, Sabtu (11/7/2020). Yodi ditemukan tewas di pinggir Jalan Tol Ulujami, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020). (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Cepatnya proses transisi itu, menurut Reza, mengirim pesan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang bunuh diri yang dikemukakan siapapun.

"Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan 'bom'. Siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis," kata Reza.

Masyarakat yang lebih paham pentingnya keseriusan menyikapi suicidal ideation katanya akan menjadi protective factor bagi tercegahnya aksi bunuh diri.

"Dikaitkan ke kasus editor media, kita tentu berduka atas kejadian dimaksud. Tinggal lagi investigasi polisi, seberapa jauh suicidal ideation akan dicermati sebagai salah satu arah penyelidikan guna mengungkap kasus meninggalnya sang editor," kata Reza.

Peziarah Datang Setiap Hari

Sejak jenazah Yodi Prabowo (26) dikebumikan pada Sabtu (11/7/2020) lalu, peziarah terus berdatangan, dari mulai keluarga hingga kerabat.

Seperti diketahui, almarhum Yodi dimakamkan di pemakaman wakaf di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), tak jauh dari kediamamnya.

Warman, penjaga makam wakaf itu, mengatakan, setiap harinya ada saja yang berkunjung ke pusara Yodi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved