Penemuan Mayat di Pinggir Tol

Diduga Kenal Kekasih Yodi Prabowo, Begini Sikap Pria Inisial D Kerap Tarik Napas Saat Diperiksa

Korban ditemukan mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kompas.com/ Wahyu Adityo
Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Senin (20/7/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB. 

"Seminggu sebelum kejadian tuh mereka pernah pulang bareng. Sucinya itu dijemput di restoran," ungkap DV.

"(Suci bilang) sama saya, terus sama pihak kepolisian juga dia ngomong kayak gitu," tambahnya.

Sikap D saat Diperiksa Polisi

Pria berinisial D yang muncul di Jalan Inspeksi Kali Pesanggarahan di malam diduga tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo kerap tarik napas saat diperiksa polisi.

Berdasarkan keterangan saksi berinisial E, pemeriksaan D berlangsung di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Selasa (14/7/2020).

"Seingat saya jam setengah 12 malam dia mulai diperiksa," kata E saat ditemui di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2020).

Malam itu, E dan saksi lainnya berinisial S juga hadir ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Keduanya dijemput polisi di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekira pukul 22.00 WIB.

Kehadiran keduanya untuk memastikan apakah D adalah pria yang melintas malam itu.

Berikut Keutamaan Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2020, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Artinya

Mereka diarahkan menuju Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan di lantai tiga. E dan S masuk ke salah satu ruangan.

"Ternyata di ruangan itu ada ruangan lagi, tapi disekat kaca (dua arah). Nah kita masuk di salah satunya," tutur E.

E dan S duduk di ruangan itu, didampingi seorang anggota polisi.

Tak berselang lama, polisi lainnya datang bersama seorang pria dengan perawakan kurus, tinggi, dan berkacamata yang ternyata D.

"Lampu di ruangan saya digelapin. Yang ruangan satu lagi terang. Tapi kedap suara dua-duanya," ujar saksi E.

FOLLOW JUGA:

"Ya model-model kayak intel Amerika dah," tambah E berseloroh.

Pemeriksaan D berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.

Selain dicecar sejumlah pertanyaan, D juga diminta memeragakan cara berjalannya.

"Terus dia disuruh peragakan telepon sambil jalan," kata E.

Awalnya, jelas dia, D menelepon menggunakan tangan kanan.

Terungkap Waktu Kematian Editor Metro TV di Tengah Malam, Identitas Pembunuh Diketahui Saksi

Namun, saksi E segera memberitahu polisi yang mendampinginya bahwa yang ia lihat pada malam itu D menelepon dengan tangan kiri.

"Nah pas dia pakai tangan kiri, saya yakin penuh dia yang saya lihat. Dari cara jalannya juga," ucap E.

"Saya juga merasa kayaknya memang benar dia orangnya," timpal saksi S.

Kedua saksi tersebut juga memperhatikan gerak-gerik D saat pemeriksaan.

Pembawaan D tampak tenang, namun ia beberapa kali menarik napas dalam-dalam.

"Pada saat ditanya-tanya, ya kelihatan sih dia tarik napas beberapa kali. Orangnya selon (santai) modelnya," ujar E.

Tanggapan Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjawab diplomatis saat disinggung soal itu.

"Itu sudah masuk ranah penyidikan, enggak boleh," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya.

Dari hasil identifikasi awal, polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.

Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.

Bersasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.

Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.

Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu. (tribunjakarta/nia/annas)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved