Penemuan Mayat di Pinggir Tol
Petinggi Metro TV Sebut Yodi Prabowo Bukan Tipe Karyawan Problematik
Selama lima tahun Yodi Prabowo bekerja di Metro TV, Arief tidak pernah mendengar permasalahan karyawannya tersebut.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2020).
Arief mengaku maksud kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi, bukan membahas penyelidikan kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
"Mereka tidak menyampaikan report sih ya, lebih kepada hanya silahturahmi saja. Tapi terkait materi dengan penyelidikan sama sekali nggak," kata Arief.
Arief kemudian bercerita tentang sosok almarhum, meskipun ia mengaku tidak terlalu mengenalnya.
"Saya bukan pihak yang bisa bicara langsung soal karakter beliau karena saya baru. Kedua, beliau jauh di bawah saya sehingga yang saya kenal adalah orang-orang yang mendapatkan report dari beliau," ujar dia.
Selama lima tahun Yodi Prabowo bekerja di Metro TV, Arief tidak pernah mendengar permasalahan karyawannya tersebut.
"Saya tidak pernah mendengar pernah adanya masalah sama sekali, karena ini (Yodi) bukan tipe-tipe karyawan yang problematik," tutur Arief.
Ia mengatakan polisi akan segera merilis hasil penyelidikannya terkait kasus tewasnya Yodi Prabowo.
Arief pun berharap kasus ini segera terselesaikan dan semua pihak mendapat keadilan.
"Tinggal tunggu waktunya dan saya jamin tidak akan lama. Mereka (polisi) juga tahu kita sama-sama menanti," kata dia.
Sebelumnya, Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas pada Jumat (10/7/2020).
Jasadnya tergeletak di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Berdasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian Editor Metro TV itu.
Keluarga keliling danau
Keluarga Editor Metro TV Yodi Prabowo berkunjung ke Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Mereka bahkan sempat mampir sebentar ke warung tepi danau milik Amir.
Sebagai informasi, warung Amir dua kali dihampiri anjing pelacak (K-9) saat polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (11/7/2020).
Amir mengungkapkan, keberadaan keluarga Yodi Prabowo di Danau Cavalio terjadi sekitar satu pekan lalu.
"Saya sempat tanya, dari mana bu? Dia bilang keluarga korban," kata Amir kepada TribunJakarta.com, Jumat (24/7/2020).
Menurut Amir, keluarga Yodi Prabowo yang datang sore itu berjumlah lebih dari lima orang.
Satu di antaranya diyakini Amir merupakan ibunda Yodi Prabowo, Turinah.
Sepenglihatan Amir, Turinah berjalan di barisan tengah rombongan keluarga.
"Dia kayak dituntun gitu dah, tangannya kanan kiri dipegangin," ujar dia.
• Keluarga Editor Metro TV Yodi Prabowo Keliling Danau Cavalio, Ibunda Dituntun
• Selama PSBB, 32 Ribu Orang di Kota Tangerang Terjaring Razia Satpol PP
• PPSU Kelapa Dua Wetan yang Tewas Dilindas Truk dalam Perjalanan Pulang ke Rumah
Sementara itu, dua sampai tiga orang berjalan di barisan depan, dan di posisi belakang adalah polisi.
"Satu orang polisinya, nggak pakai seragam. Saya tahu karena dia yang pertama kali nanya soal pisau di sini," tutur Amir.
Salah satu keluarga Yodi Prabowo juga sempat bertanya tentang Danau Cavalio.
"Bentuk danau kayak gimana? Kata keluarganya. Saya bilang kayak penggorengan, dalam di tengah," kata Amir.
Saat sedang duduk-duduk di depan warung Amir, satu di antara keluarga Yodi Prabowo menunjuk ke arah Danau Cavalio.
Hanya saja, Amir yang tengah santai di warungnya tidak mengetahui maksud dari hal itu.
"Nunjuk-nunjuk ke bawah Danau, nggak tahu saya itu lagi ngapain. Saya juga cuma lihat dari sini (warung)," ucap dia.
Keberadaan keluarga Yodi Prabowo di Danau Cavalio tak berlangsung lama, hanya sekira 30 menit.
"Orang mereka cuma muterin danau. Habis itu pulang pakai mobil, diparkirnya di sana (seberang danau)," ujar Amir.
Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas pada Jumat (10/7/2020).
Jasadnya tergeletak di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Berdasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.