Penemuan Mayat di Pinggir Tol

Yodi Prabowo Datangi Dokter Kulit dan Kelamin di RSCM, Polisi Duga Jadi Sebab Munculnya Depresi

Sebelum ditemukan tewas pada, Jumat (10/7/2020) di pinggir Tol Jorr, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Yodi Prabowo rupanya sempat mendatangi RSCM.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
YouTube/ medcom id
Polisi jumpa press terkait kematian Yodi Prabowo, Sabtu (25/7/2020) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo akhirnya menemukan sebuah titik terang.

Pihak Kepolisian menduga kuat Yodi Prabwowo tewas karena bunuh diri.

Hal itu diungkapkan Dirreskrimum Polda Petro Jaya, Kombes Tubagus Ade saat jumpa pers di kantor Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020),

TONTON JUGA

"Dari beberapa faktor, beberapa penjelasan, dari keterangan ahli, keterangan saksi, dari olah TKP dan bukti petunjuk lain. Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube Humas Polda Metro Jaya.

Sebelum ditemukan tewas pada, Jumat (10/7/2020) di pinggir Tol Jorr, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Yodi Prabowo rupanya sempat mendatangi RSCM.

Hal tersebut tebukti dari bukti transaksi di rekening ATM milik Yodi Prabowo.

"Transaksi analisia keuangan korban didapatkan data bahwa dengan menggunakan debit BCA yang ada pada dirinya, melakukan pembayaran ke RSCM," ucap Tubagus Ade.

Tubagus Ade menjelaskan di RSCM Yodi Prabowo melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan di laboraturium.

Diduga Bunuh Diri, Polisi Temukan 2 Luka Dangkal di Dada Editor Metro TV Yodi Prabowo

TONTON JUGA

Yodi Prabowo rupanya berkonsultasi kepada dokter ahli kulit dan kelamin.

Dokter kulit dan kelamin yang menemukan adanya masalah kesehatan, kemudian menyarankan Yodi Prabowo untuk melakukan test HIV.

"Uang itu untuk pemeriksaan laboratorium, dan juga pemeriksaan untuk konsultasi ke dokter," kata Tubagus Ade.

"Dokter ahli penyakit kelamin dan kulit, apa yang dilakukan? Adalah pengecekan, kenapa dia melakukan itu? Pasti ada keluhan,"

"Kemudian dia melakukan konsultasi ke dokter kulit dan kelamin, dan disarankan untuk melakukan pengecekan, salah satunya adalah positif atau tidaknya HIV," imbuhnya.

Kematian Editor Metro TV Disebut Polisi Bunuh Diri, Pisau di TKP Dibeli Sendiri oleh Yodi Prabowo

Hasil test HIV tersebut belum sempat diambil oleh Yodi Prabowo hingga saat ini.

"Tetapi hasil itu sampai korban meninggal dunia belum sempat diambil," ucap Tubagus Ade.

Tubagus Ade mengatakan berdasarkan pemeriksaan ahli psikologis, kondisi kesehatan Yodi Prabowo diduga memiliki kaitan dengan tindakan bunuh diri pria 26 tahun itu.

"Tapi faktanya dia melakukan konsultasi," kata Tubagus Ade.

"Apakah ini terkait dengan adanya dugaan bunuh diri, sangat terkait,"

"Kemungkinan munculnya depresi," imbuhnya.

Pisau Beli Sendiri

Tubagus memaparkan soal pisau yang ditemukan di bawah badan Yodi Prabowo yang ditemukan dalam kondisi telungkup.

Menurut Tubagus, pisau itu dibeli korban di Ace Hardware di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Yodi Prabowo membeli pisau itu sebelum berangkat ke kantornya pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20.

"Dari hasil pemeriksaan CCTV, didapat fakta yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

"Saat membeli pisau, orang yang tertangkap CCTV, dan pakaian yg digunakan agak sama saat jenazah diemukan. Bukti lainnya adalah, bon, struk, sampai CCTV di tempat parkir," tambahnya.

Ia menambahkan, Yodi Prabowo hanya sekitar delapan menit berada di Ace Hardware.

Kasus Kematian Editor Metro TV

Seperti diketahui jenasah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.

Tak jauh dari temuan jenasah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.

Yusri menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.

Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan.

Anjing pelacak diturunkan di lokasi temuan jenasah.

"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.

Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya.

Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.

"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.

Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.

"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban.

"Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved