Viral di Media Sosial

Okky Madasari Soal Ucapan Cucun Syamsurijal: Lebih Bikin Marah dari Kasus Nafa, Sahroni, Eko, Uya

Okky mengatakan video Cucun saat melontarkan pernyataannya bahwa program MBG tidak membutuhkan ahli gizi justru membuat kian marah.

Istimewa dan tangkapan layar Kompas TV
RESPONS OKKY - Penulis, Okky Madasari angkat bicara soal pernyataan kontroversia Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal yang dengan lantang menyebut tidak membutuhkan ahli gizi dan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Fakta Singkat:
  • Okky Madasari lebih marah lihat video klarifikasi Cucun.
  • Ia menilai Cucun menghina nalar dan profesi ahli gizi.
  • Kritik Okky ikut memicu protes publik.

TRIBUNJAKARTA.COM - Penulis dan sastrawan, Okky Madasari, ikut menanggapi video permintaan maaf Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, soal pernyataan kontroversialnya terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak membutuhkan ahli gizi. 

Dalam unggahan di akun X pribadinya, Okky mengatakan video Cucun yang sempat viral saat melontarkan pernyataannya bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak membutuhkan ahli gizi justru membuatnya kian marah. 

Pernyataan itu lebih parah dibandingkan video-video viral sebelumnya, seperti yang melibatkan sejumlah politisi yakni, Nafa Urbach, Sahroni, Eko Patrio hingga Uya Kuya. 

"Gue baru nonton videonya. Entah kenapa gue lebih marah nonton ini daripada saat video Nafa, Sahroni, Eko, Uya," ujar Okky seperti dikutip di X pada Selasa (18/11/2025). 

Ia menilai justru Cucun lah yang bersikap arogan dengan melontarkan pernyataan itu. 

"Ini orang betul-betul dengan arogan menghina nalar, sistem pendidikan, profesi," katanya. 

Awal mula polemik

Polemik ini berawal ketika seorang peserta Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung menyinggung persoalan Badan Gizi Nasional (BGN) yang kesulitan mencari ahli gizi untuk ditempatkan di SPPG.

Peserta itu mengusulkan agar istilah "ahli gizi" tidak digunakan apabila tenaga yang direkrut bukan berasal dari lulusan gizi.

"Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non-gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi," ujar peserta tersebut seperti dikutip Kompas.com.

Ia menyarankan agar posisi itu cukup disebut pengawas produksi/kualitas atau tenaga QA/QC.

Peserta tersebut juga mendorong BGN bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) maupun HAKLI, agar kebutuhan gizi penerima manfaat MBG ditangani tenaga kompeten.

"Nanti mungkin ke depannya, BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi," kata dia.

Namun sebelum penjelasan selesai, Cucun memotong pembicaraan.

"Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan," kata Cucun, ketika menanggapi permintaan peserta yang ingin menambahkan solusi.

Politikus PKB juga menyebut peserta itu arogan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved