Virus Corona di Indonesia

Perkantoran Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19, Ketua Fraksi PDIP: Tidak Ada Pengawasan

Politisi senior PDIP ini pun menyebut, klaster perkantoran seharusnya bisa dihindari bila adanya pengawasan ketat dari jajaran Pemprov DKI

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyoroti soal perkantoran yang belakangan menjadi klaster baru penulsran Covid-19.

Ia menyebut, munculnya klaster perkantoran ini disebabkan lemahnya pengawasan yang dilakukan Pemprov DKI.

"Bukan sekadar kurang, tapi nyaris tidak ada (pengawasan). Jadi, begitu sudah ramai baru muncul," ucapnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/7/2020).

Pemprov DKI telah membuat sejumlah aturan di area perkantoran untuk mencegahan penularan Covid-19.

Aturan ini mulai diterapkan saat kegiatan perkantoran mulai kembali diizinkan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.

"Kebijakan yang dikeluarkan itu jangan hanya melempar, tapi membutuhkan pengawasan yang ketat. Kuncinya di sana," ujarnya.

Politisi senior PDIP ini pun menyebut, klaster perkantoran seharusnya bisa dihindari bila adanya pengawasan ketat dari jajaran Pemprov DKI.

Untuk itu, Gembong pun menyoroti kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang belum melakukan pengawasan secara maksimal.

"Harusnya sejak dini, begitu kebijakan dikeluarkan agar bisa edektif gimana caranya? Caranya lakukan pengawasan dan pengontrolan di lapangan," kata Gembong.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Andri Yansyah menyebut, ada tiga perusahaan yang telah melaporkan ada pegawainya yang terpapar Covid-19.

“Ada tiga perusahaan yang sudah melapor,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/7/2020).

Suami di Pamulang Aniaya Istri Hingga Tewas, Kesaksian Warga Soal Penderitaan Korban

Empat Hari Operasi Patuh Jaya, 287 Pengendara Ditilang di Jakarta Barat

Meski enggan menyebut nama ketiga perusahaan itu, namun Andri mengatakan, ketiganya berada di kawasan Jakarta Timur.

“Enggak boleh kami kasih tahu, tapi daerahnya Jakarta Timur itu tiga-tiganya,” ujarnya.

Dari ketiga perusahaan itu, Andri mengatakan, ada satu karyawan terpapar Covid-19 yang akhirnya meninggal dunia.

“Satu perusahaan rata-rata satu (positif Covid-19). Tapi, ada yang begitu dia masuk rumah sakit, dua tiga hari kemudian meninggal,” kata Andri.

“Yang meninggal ada di satu perusahaan, dua lainnya masih di rawat,” sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved