Seorang Camat Dikira Tukang Sapu dan Disuruh Bersihkan Ruko, Pelaku: Sini Bu, Sapu di Sini Kotor
Seorang camat di Kota Samarida Kalimantan Timur dikira tukang sapu dan diminta membereskan sampah di ruko oleh seorang pimpinan perusahaan.
Penulis: Suharno | Editor: Muhammad Zulfikar
Anis kemudian marah-marah kepada pria yang menyuruhnya menyapu.
Anis merasa pria itu tak berhak menyuruh orang lain membersihkan sampahnya, sekalipun itu petugas penyapu jalan.
“Masa seorang pimpinan kantor kok begitu caranya. Saya tegaskan lagi, saya tidak gila hormat. Saya hanya kesal karena dia seenaknya suruh orang lain bersihkan sampah dia,” jelas Anis.
Semestinya, kata dia, sampah-sampah itu dibersihkan sendiri oleh pemilik kantor atau ruko.
Pimpinan kantor itu kemudian meminta maaf dan mengaku hanya bercanda.
Kejadian Anis memarahi pimpinan tersebut direkam, diunggah, dan viral di media sosial.
Sampah Jadi Aspal
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berharap Dinas Lingkungan Hidup DKI dapat mengolah sampah menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
Khususnya untuk pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Riza mengatakan, sebaiknya sampah-sampah tersebut diolah menjadi bahan aspal jalanan dan energi listrik.
"Kami ingin manfaatkan sampah ini untuk kepentingan yang lebih baik," kata Riza, dalam keterangan resminya melalui PPID DKI, Minggu (26/7/2020).
"Seperti membuat humus countblock, campuran aspal, termasuk energi listrik," sambungnya.
• Serius dengan Aurel, Atta Halilintar Bongkar Obrolan 4 Mata Bersama Anang Hermansyah: Minta Restu?
Menurutnya, pengelolaan sampah dapat terus dilakukan secara optimal demi masa depan yang lebih baik.
Misalnya, kata dia, Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologi instalasi pengolahan air sampah (IPAS) hingga 470 m3 per hari.
"Pengelolaan gas landfill untuk menghasilkan energi listrik sebesar 3 MW, pengomposan, hingga penghijauan di TPST Bantargebang," tutup Riza.