Korban Bullying Dipaksa Cium Kaki

Siswi di Bekasi Jadi Korban Bullying, Korban Dipaksa Cium Kaki Hingga Ditendang Berulang oleh Pelaku

Kapolsek Tambun Selatan AKP Gana mengatakan pelajar korban bullying ini tengah melakukan visum untuk memperkuat bukti laporan polisi.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
kolase Instagram @viralltoday.id/Twitter @kimminggyuluv via Tribunnews.com
VIRAL video bocah perempuan disuruh cium kaki temannya untuk minta maaf, sampai 10 kali mencium 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sebuah video aksi perundungan atau bullying pelajar di Bekasi viral di media sosial, dalam video tersebut korban dipaksa mencium kaki pelaku.

Video aksi perundungan pertama kali diunggah salah satu akun Facebook, tetapi ketika banyak ditanggapi netizen, sang pemilik akun menghapus unggahan tersebut.

Tidak lama kemudian, akun instagram @cetul22 mengunggah kembali video tersebut dan kembali mendapatkan bergam tanggapan netizen.

Dalam video tersebut, terlihat korban seorang pelajar wanita mengenakan jilbab hitam berjongkok sambil dipaksa untuk mencium kaki pelaku.

Pelaku dalam video merekam sendiri aksinya, dia juga mengucapkan kalimat umpatan ke korban dengan nada intimidasi.

"Dia (menunjuk ke korban) udah minta maaf sama gue, noh orangnya noh, muka dempulan, yang katanya muka dempulan. Pas udah dibacotin balik, enggak mau dibacotin balik," kata pelaku dalam rekaman video.

Sambil terus berbicara, pelaku terus mengarahkan kakinya ke wajah korban.

Karena terus terintimidasi, korban akhirnya menuruti kemauan pelaku mencium kakinya.

"Udah elus satu kali, terus cium kaki gue sampai 10 kali," ucap pelaku.

Pelaku yang terus mengarahkan kamera, sesekali mempertegas sorotan ke wajah korban yang menunjukkan raut sedih.

Tanpa memiliki belas kasih, pelaku justru tertawa ketika korban mencium kakinya berulang kali sambil terus mengintimidasi.

“Dah jangan diulangi lagi kayak gitu, nih gue ingetin lu kalau ke sekolah muka lu jangan dempulan, ya? iya nggak?" Ujar pelaku.

Masih dalam unggahan yang sama, dalam video berbeda juga terlihat pelaku sempat menarik korban dari atas motor lalu menendang bagian badan secara berulang.

Adapun dari keterangan video, aksi bullying terjadi di wilayah Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Pelajar yang terlibat dalam video itu diketahui merupakan siswa sekolah di Tambun Selatan, Bekasi.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Tambun Selatan AKP Gana Yuda mengatakan, pihaknya masih menelusi kasus dugaan bullying yang terjadi di wilayahnya.

"Kami masih dalami video itu, agar bisa ditindaklanjuti," kata Gana saat dikonfirmasi, Senin, (27/7/2020).

Pihaknya juga sudah melakukan kordinasi kepada sekolah maupun korban, apalagi masalah ini adalah kasus anak di bawah umur yang patut diselesaikan secara bijak.

"Korban sudah divisum masih tunggu hasilnya, dari informasi sementara kejadian Jumat lalu," terangnya.

Korban lapor polisi

Kepala Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi, Dadang Lesmana mengatakan, korban perundungan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi melaporkan kasus yang menimpanya ke Polsek Tambun.

Dadang menyebutkan korban aksi perundungan adalah siswi di Tambun Selatan.

Korban diminta untuk cium kaki pelaku bahkan ditarik dari motornya.

“Kasus ini sudah ditangani oleh Bimaspol Mekar Sari dan sudah dilakukan musyawarah. Sore ini pelaku dibawa ke Polsek (Bekasi Selatan),” ujar Dadang saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).

Dadang mengatakan, tujuan korban melapor untuk memberikan efek jera kepada pelaku, sehingga aksi perundungan tersebut tidak terjadi berulang kali di kalangan pelajar.

"Hanya untuk memberikan efek jera kepada si anak atau pelaku agar tidak lagi melakukan bullying dan agar tidak ada geng-geng dari sekolah yang dikhawatirkan akan balas dendam,” kata dia.

Sementara, Kapolsek Tambun Selatan AKP Gana mengatakan, korban saat ini tengah melakukan visum untuk memperkuat bukti laporan polisi tersebut.

Kini kasus perundungan tersebut ditangani Polsek Tambun Selatan.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, ia enggan menjelaskan secara detail.

“Sedang divisum, info lanjut menyusul,” tutur dia.

Sebuah video beredar di media sosial menampilkan seorang pelajar berkerudung hitam berbaju biru tengah jongkok menunduk.

Dalam video yang diunggah oleh akun media sosial Instagram @cetul22 tampak perekam video memerahi wanita berkerudung itu.

Video yang beredar menyebutkan pelajar tersebut ialah pelajar SMK Pusaka Nusatara 2, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Dia (menunjuk ke korban) sudah minta maaf sama gue, noh orangnya noh, muka dempulan, yang katanya muka dempulan. Pas udah dibacotin balik, enggak mau dibacotin balik,” kata seorang perekam sambil terus menyorot wajah korban.

Perekam video itu terlihat mengarahkan kakinya ke wajah korban meminta untuk dielus kakinya. Permintaan itu pun dituruti korban.

Setelah itu, korban disuruh untuk mencium kaki perekam video tersebut.

"Sudah elus satu kali, terus cium kaki gue sampai 10 kali," kata perekam video itu sambil memvideokan wajah korban.

Korban yang tampak menahan tangis itu langsung mencium kaki pelaku berkali-kali.

Melihat korban mencium kakinya, perekam video itu tertawa puas.

“Dah jangan diulangi lagi kayak gitu, nih gue ingetin lu kalau ke sekolah muka lu jangan dempulan, ya? Iya nggak?" kata dia.

Kemudian, video lain juga tersebar, korban yang sedang duduk di atas motor.

Kemudian, perekam video tampak menarik baju korban hingga terperosok.

Perekam video itu bahkan menendang korban sambil memberi peringatan ke korban.

“Makanya jangan cari masalah mulu, kalau enggak mau mah," kata perekam video.

Kasus Covid-19 Tembus 100.000: Indonesia Masih Dalam Kondisi Krisis

Viral Aksi Bullying Pelajar di Bekasi Dipaksa Cium Kaki Teman 10 Kali, Ini Kata Polisi

Muda-mudi Bercinta Lupa Tutup Gorden, Satpol PP: Harusnya Masyarakat Melapor ke Hotel

60 Pegawai Kelurahan Tengah Jalani Tes Swab

Alami Mata Bintitan? Kamu Bisa Pakai Cara Ini untuk Obati Secara Cepat

Kasus lain

Bocah penjual jalangkote dibully

RL (12), bocah penjual jalangkote ternyata memang sering diganggu saat berjualan.

Hanya saja, apa yang dialami RL pada Minggu (7/5/2020) adalah yang terparah. Itu adalah tindakan kekerasan yang pertama diterima RL.

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku mengaku merundung RL karena RL mengaku jagoan.

RL sering diganggu

Dahlia, ibu RL (12) warga Kampung Tala, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, mengaku anaknya memang sering diganggu saat berjualan Jalangkote keliling.

Namun, tidak pernah separah yang terjadi pada Minggu (7/5/2020) kemarin.

“Memang anakku sering diganggu. Mungkin karena keadaannya dia gemuk dan gemas, jadi sering diganggu. Anakku tidak pernah mengalami tindakan kekerasan, selain yang terjadi kemarin,” ungkap Dahlia, Selasa (19/5/2020).

Dahlia menceritakan, anaknya menjual jalangkote atas keinginan sendiri.

Bahkan, dia sering melarang jualan, jika mendengar anaknya kembali diganggu saat jualan keliling jalangkote.

“Saya biasa dengar info dari orang-orang, bahwa RL kembali diganggu. Bahkan saya sudah larang dia pergi menjual, tapi dia tetap mau pergi jualan,” katanya.

Terkadang Dahlia mendengar keluh anaknya, jika tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya.

Saat tinggal di rumah tidak jualan, dia sering mengeluh dan bercerita kepada adiknya.

“Kalau tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya, tinggal mi di rumah. Kalau tidak jualan, dia biasa mengadu bilang tidak belanja ka lagi dan tidak ku kasi ki lagi uang mama,” tuturnya.

Setelah kejadian dirundung kelompok Firdaus, kata Dahlia, anaknya sempat bercerita kepada adiknya bahwa RL tidak belikan lagi popok.

“Dia bilang mau berhenti jualan, tapi tidak mau mengaku alasannya. Saya sementara buatkan sirup, karena RL sudah mau buka puasa. Ada juga sisa jualannya bakwan yang dia mau makan saat berbuka puasa,” ujarnya.

Dahlia baru tahu kasus perundungan yang menimpa anaknya ini setelah diberitahu nenek RL dan tetangga yang melaporkannya.

Bahkan, ada orang yang memperlihatkan video yang beredar perlakuan terhadap RL.

“Saya teriak-teriak, tapi saya tidak sanggup melihat sepenuhnya video tersebut. Saya saja tidak pernah pelakukan seperti itu anakku, kenapa orang tega memperlakukan demikian. Kasihannya anakku, sambil saya menangis,” ujarnya.

Dahlia mengaku telah memaafkan semua pelaku perundungan kepada anaknya, namun dia berharap proses hukum tetap berjalan agar ke depannya tidak ada kejadian serupa terjadi menimpa anaknya termasuk kepada anak-anak lainnya. (TribunJakarta/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved