Sisi Lain Metropolitan
Suka Duka Pencari Paku: Tahan Haus dan Lapar Hingga Dapatkan Emas Seharga Jutaan Rupiah
Selain paku, mereka juga bisa mendapatkan logam, hand phone bekas, peralatan makan bekas hingga perhiasaan emas yang bisa dijual hingga jutaan rupiah.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Ahmad Geger (26) misalnya. Di kala dirinya tak memiliki uang sepeserpun, keberuntungan justru menghampirinya.
Ia menemukan kalung emas seberat 10 gr saat sedang mengayak.
Uniknya, kalung tersebut ditemukannya bertepatan dengan aqiqah sang anak.
"Kalau lagi milik ya dapat emas juga. Waktu itu pas tahun 2016 alhamdulillah saya dapat kalung. Pas dijual laku 4,8 juta. Uangnya langsung saya pakai untuk gunting rambut, aqiqah anak saya," jelasnya.
Duka
Meski begitu, para pencari paku tetap menemukan kesulitan.
Sebelum mendapatkan barang yang bagus perjuangan mereka cukuplah sulit.
TribunJakarta.com coba mengikuti perjalanan para pencari paku di aliran Kali Ciliwung.
Tepatnya di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Di bawah terik matahari, para pencari paku telah siap memegang magnet yang mereka bawa beserta karung.
Ketika ekskavator selasai mengambil lumpur dan memindahkan ke pinggir kali, mereka pun berlari menghampiri.
Tak peduli akan bau dan kotor, magnet segera ditancapkan ke lumpur tersebut, sambil berharap menemukan sesuatu yang bagus untuk dijual.
Usai banyak benda yang menempel, segera dimasukan ke dalam karung.
Nantinya bila sudah terasa berat, maka mereka akan memilah barang-barang tersebut.
Selama bekerja, para pencari paku harus menahan haus dan lapar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/geger-sang-pemburu-pakuy.jpg)